IQNA

Covid-19 di Dunia/

Dari Peringatan tentang Situasi di Timur Tengah hingga Terinveksinya 2.300 Dokter dan Perawat Jerman

18:20 - April 03, 2020
Berita ID: 3474092
TEHERAN (IQNA) - Peringatan tentang penyebaran corona di Timur Tengah, kematian AS melebihi 6.000 orang, korban corona di Prancis melebihi 4.000 orang, peningkatan jumlah jumlah yang terinfeksi covid-19 di negara-negara Arab, 241 kematian di 49 negara-negara Afrika, 2.300 dokter dan perawat Jerman terinfeksi corona, kematian pertama warga negara Libya, laporan terbaru covid-19 di Cina, adalah berita-berita terbaru tentang virus corona di dunia.

Situs Arabi 21 melaporkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada Kamis malam, tentang penyebaran virus corona di Timur Tengah.

Organisasi itu mengatakan pemerintah-pemerintah Timur Tengah harus lebih serius memerangi virus corona, karena jumlah orang yang terinfeksi sekarang telah mencapai hampir 60.000 orang, hampir dua kali lipat dari minggu sebelumnya.

Ahmed al-Mandhari, Direktur Kawasan Timur Tengah Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, Peningkatan jumlah pasien menunjukkan cepatnya penularan penyakit, dan cara untuk menangani penularan penyakit adalah dengan menguji semua orang yang dicurigai terinfeksi virus corona dan mengidentifikasi individu yang berkomunikasi dengan pasien.

Dia menambahkan bahwa ada kasus infeksi baru di negara-negara yang berisiko tinggi dan memiliki sistem kesehatan yang buruk.

Al-Mandhari menekankan bahwa tindakan yang tepat untuk karantina harus dilaksanakan, karena karantina penderita positif corona adalah masalah yang sangat penting dan cakupannya harus diperluas di banyak negara.

Dia teringatkan bahwa perspektif regional Organisasi Kesehatan Dunia )WHO( didasarkan pada mendukung kesehatan semua orang dan partisipasi semua orang, dan pentingnya peran seluruh negara, masyarakat dan anggota masyarakat di Timur Tengah juga sama dan hanya dengan menerapkan langkah-langkah serius dan tepat serta dengan mengikuti pendekatan komprehensif yang didasarkan pada solidaritas dan upaya yang kokoh, covid-19 dapat dilawan.

Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia, jumlah orang yang terinfeksi virus corona di dunia telah mencapai 1.147.747, di mana 53.166 telah meninggal dan 212.088 telah pulih.

Lebih dari 6.000 Orang Amerika Meninggal

Shafaq News melaporkan bahwa Universitas Johns Hopkins Amerika mengumumkan hari ini, 3 April, bahwa jumlah kematian yang disebabkan oleh virus corona di AS telah melebihi 6.000 orang.

Menurut laporan itu, Universitas Hopkins AS, yang bertanggung jawab untuk mengumumkan jumlah penderita dan kematian akibat covid-19 di AS, mengatakan dalam statistik terbaru bahwa jumlah kematian akibat virus corona di AS telah melebihi 6.000 orang.

Dari Peringatan tentang Situasi di Timur Tengah hingga Terinveksinya 2.300 Dokter dan Perawat Jerman

Menurut universitas, jumlah korban tewas akibat corona di AS telah mencapai 6.285 hingga saat ini, dan demikian juga 1.169 kematian akibat corona telah dicatat dalam 24 jam terakhir.

Korban Corona Melewati 4.000 Orang di Prancis

Menurut situs Anadolu, Jerome Salomon, kepala Badan Layanan Kesehatan Prancis, mengatakan pada konferensi pers di Paris pada Kamis malam bahwa jumlah korban virus corona di negara itu telah meningkat 503 orang, yang menjadi 4.503 dalam 24 jam terakhir.

Dia menambahkan: Jumlah orang yang terinfeksi virus ini telah mencapai 59.105 orang. Kapasitas unit perawatan intensif di rumah sakit telah meningkat dari 5.000 tempat tidur menjadi 9.000 tempat tidur. 12.428 dari mereka telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.

Dari Peringatan tentang Situasi di Timur Tengah hingga Terinveksinya 2.300 Dokter dan Perawat Jerman

Menurut statistik terbaru dari situs web Worldometers, jumlah orang yang meninggal akibat covid-19 di dunia telah melebihi 50.000 orang, dan jumlah orang yang terinfeksi telah melebihi satu juta orang.

Peningkatan Jumlah Orang yang Terinfeksi Covid- 19 di Negara-negara Arab

Situs Al-Jazeera melaporkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi virus corona di negara-negara Arab terus berlanjut, sampai-sampai Kementerian Kesehatan Yordania mengumumkan pencatatan 21 kasus baru virus corona.

Menurut laporan itu, sejauh ini 299 orang telah terinfeksi virus corona di Yordania, lima di antaranya telah meninggal.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Maroko mengumumkan pencatatan 49 kasus baru virus corona di negara itu, sehingga jumlah total orang yang terinfeksi di Maroko menjadi 691 orang, sementara 44 orang dari mereka telah meninggal.

Kementerian Kesehatan Qatar juga mengumumkan pencatatan 114 kasus baru virus corona dan pencatatan kematian kasus ketiga akibat virus ini.

Menurut Kementerian Kesehatan Qatar, 835 orang telah terinfeksi virus corona di Qatar sejauh ini.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan UEA mengumumkan bahwa dengan tercatatnya 210 kasus baru virus corona di negara ini, jumlah total orang yang terinfeksi telah mencapai 1.024 orang.

241 Kematian di 49 Negara-negara Afrika

Situs Al Jazeera Qatar melaporkan bahwa Pusat Pencegahan Penyakit yang berafiliasi dengan Uni Afrika mengumumkan bahwa 241 orang telah meninggal karena virus corona di 49 negara. 

Menurut pusat itu, 6.470 orang juga terinfeksi virus corona.

Di Aljazair, kementerian kesehatan mengatakan 86 orang telah meninggal karena virus dan 986 terinveksi virus corona.

Dari Peringatan tentang Situasi di Timur Tengah hingga Terinveksinya 2.300 Dokter dan Perawat Jerman

Kementerian kesehatan Aljazair telah meminta orang untuk menanggapi secara positif seruan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kementerian kesehatan Mesir mengatakan pada Jumat pagi bahwa enam orang lagi telah meninggal akibat virus corona, dan dengan enam ini maka jumlahnya menjadi 58 orang.

2.300 Dokter dan Perawat Jerman Terinveksi Virus Corona

Situs Almesryoon‎ melaporkan bahwa 2.300 anggota staf medis Jerman terinfeksi virus corona.

Lembaga Robert Koch melaporkan bahwa 2.300 dokter dan perawat Jerman di seluruh negara itu telah terinfeksi virus corona.

Dari Peringatan tentang Situasi di Timur Tengah hingga Terinveksinya 2.300 Dokter dan Perawat Jerman

Menurut lembaga itu, terjangkitnya para dokter dan perawat Jerman telah menciptakan masalah bagi pasien yang menderita kondisi akut.

Jumlah total orang yang terinveksi corona di Jerman telah mencapai 84.636, dan 1.090 orang telah meninggal karena corona di negara ini sejauh ini.

Kanselir Jerman, Angela Merkel dua hari lalu mengumumkan perpanjangan dua minggu pembatasan khusus di negara itu sampai 19 April untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari virus corona di negara itu.

Kematian Pertama Warga Libya Akibat Corona

Situs Al-Manar melaporkan bahwa Pusat Pengendalian Penyakit Corona di ibukota Libya, Tripoli, mengumumkan pada Kamis malam bahwa seorang wanita berusia 85 tahun telah meninggal karena virus corona.

Pusat Nasional untuk Memerangi virus corona di Libya telah mengkonfirmasi bahwa 10 warga Libya telah terinfeksi virus corona sejauh ini.

Dari Peringatan tentang Situasi di Timur Tengah hingga Terinveksinya 2.300 Dokter dan Perawat Jerman

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Dunia dan PBB memperingatkan kemungkinan situasi berbahaya akibat penyebaran virus corona di negara-negara yang menyaksikan konflik militer.

31 Pasien dan 4 Meninggal, Laporan Terbaru Virus Corona di Cina

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan dalam laporan harian terbarunya pada hari Jumat bahwa empat orang telah meninggal dan 31 orang baru di Cina telah terinfeksi tadi malam.

Menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional Cina, dari 31 kasus diidentifikasi 29 orang di antaranya karena ada yang masuk dan dua orang lainnya dari dalam Cina.

Laporan manunjukkan dalam 24 jam terakhir, 60 orang telah diidentifikasi sebagai “penular diam”.

Dengan demikian, jumlah total kasus yang dikonfirmasi di daratan Cina telah mencapai 81.620 orang dan jumlah korban telah mencapai 3.322 orang, sementara jumlah penular  diam telah mencapai 1.027 orang.

Perpanjangan Kondisi Darurat Melawan Corona di Palestina

Menurut Al-Mayadeen, Mahmoud Abbas memerintahkan agar keadaan darurat diperpanjang hingga satu bulan lagi.

Langkah Otoritas Palestina ini bertujuan memerangi penyebaran virus corona di wilayah tersebut.

Kerugian $ 3 Miliar Ekonomi Palestina

Menteri Ekonomi Otoritas Palestina mengumumkan bahwa ekonomi Palestina diperkirakan akan mengalami kerugian $ 3 miliar jika krisis corona berlanjut selama enam bulan lagi.

Menurut Pusat Informasi Palestina, Khalid al-Assili menyatakan bahwa konsekuensi dari krisis corona pada ekonomi Palestina, terutama jika krisis berlanjut, akan sangat besar.

Dari Peringatan tentang Situasi di Timur Tengah hingga Terinveksinya 2.300 Dokter dan Perawat Jerman

Al-Asili menekankan bahwa pemerintah Palestina di Ramallah telah menetapkan tiga skenario untuk besar kerugian ekonomi: Pertama, jika krisis corona berlanjut selama satu bulan lagi, itu akan menyebabkan kerugian $ 600 juta pada ekonomi Palestina, tetapi jika berlanjut selama tiga bulan lagi, besar kerugian ekonomi akan mencapai 1,8 miliar, tetapi jika krisis berlanjut selama enam bulan lagi, ekonomi Palestina akan mengalami kerugian sekitar $ 3 miliar.

Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, kerugian terbesar akan menimpa sektor pariwisata jika krisis corona terus berlanjut. Bulan lalu, kerugian pada sektor ini mencapai $ 10 juta dan sektor transportasi mengalami kerugian $ 3 juta.

Sementara itu, Nickolay Mladenov, koordinator perdamaian PBB di Timur Tengah, baru-baru ini bertemu dengan Menteri Keuangan Otoritas Palestina, Shukri Bashara untuk membahas konsekuensi ekonomi berbahaya dari corona di Wilayah Pendudukan Palestina.

Mladenov memperingatkan bahwa sumber daya dan fasilitas otoritas untuk menangani virus corona sangat terbatas. Dia meminta rezim Zionis dan komunitas internasional untuk membantu otoritas dalam menangani corona.

Perdana Menteri Otoritas Palestina, Dr Mohammad Shtayyeh juga mengatakan bahwa Palestina membutuhkan sekitar $ 120 juta untuk menangani virus corona.

Dr Shtayyeh mengatakan kurangnya dana akan menyebabkan kerugian yang jauh lebih serius bagi perekonomian nasional Palestina.

Perlu disebutkan, menurut angka resmi yang diumumkan, 160 warga Palestina telah terinfeksi virus corona di Tepi Barat dan Jalur Gaza, 12 di antaranya adalah penduduk Jalur Gaza dan sisanya adalah penduduk Tepi Barat. Sejauh ini, satu warga Palestina telah meninggal karena virus itu, dan lebih dari 20 orang telah pulih. (hry)

 

3888762

captcha