Situs Breitbart melaporkan, para pejabat Pakistan mengatakan bulan lalu bahwa negara itu telah mengkarantina 20.000 peserta dalam pertemuan keagamaan di Lahore dan sedang mencari puluhan ribu lainnya.
Dikatakan, seratus ribu orang konon hadir, dengan mengabaikan himbauan pemerintah untuk membatalkan acara.
Acara tersebut diselenggarakan oleh jamaah tabligh, yang merupakan organisasi dakwah, dari 10 hingga 12 Maret di Lahore.
Para pejabat Pakistan mengatakan 1.145 peserta dalam acara itu telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona sejauh ini, dan dua orang telah meninggal.
Di antara pesertanya adalah orang-orang dari Cina, Indonesia, Nigeria dan Afghanistan, dan sejauh ini 1.500 orang asing ini dikarantina di Pakistan.
Demikian juga pada bulan lalu, hasil tes dua warga Gaza yang menghadiri acara itu adalah positif. (hry)