Semua Sekolah di Tajikistan Libur
Kementerian Pendidikan dan Sains Tajikistan mengumumkan di situs resminya bahwa semua sekolah dan taman kanak-kanak akan diliburkan untuk mencegah berjangkitnya virus corona yang di mulai hari ini, 27 April hingga 10 Mei.
Keputusan ini dibuat pada pertemuan Markas Nasional Tajikistan untuk mencegah berjangkitnya virus corona, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Qaher Rasoulzadeh. Keputusan ini tidak berlaku untuk pusat pendidikan tinggi dan universitas.
Peningkatan Angka Kematian di India
Data korban yang tewas karena virus Corona di India telah meningkat menjadi 824 orang. Demikian juga, jumlah kasus yang positif terinfeksi juga meningkat menjadi 26.496, dan Departemen Kesehatan telah mengumumkan jumlah total kasus, termasuk 111 warga negara asing.
Semua Sekolah di Tajikistan Libur
Kementerian Pendidikan dan Sains Tajikistan mengumumkan di situs resminya bahwa semua sekolah dan taman kanak-kanak akan diliburkan untuk mencegah berjangkitnya virus corona yang di mulai hari ini, 27 April hingga 10 Mei.
Data korban yang tewas telah meningkat menjadi 45 orang dan sejak masa pembaruan terakhir dari Kementerian Intelijen pada Sabtu malam, jumlah total korban telah mencapai 1.554 orang. Departemen Luar Negeri mengatakan 5.803 orang dirawat sudah sembuh dan dipulangkan serta seorang pasien telah beremigrasi.
Penyebaran virus di India telah menyebabkan sejumlah jamaah shalat secara terbatas melaksanakan ibadah ini di Masjid Kashmir. Demi mencegah penyebaran corona, kaum Muslim Kashmir tahun ini tinggal di rumah.
Aksi Mogok Makan Para Dokter di Pakistan
Sekelompok dokter dan perawat di provinsi Punjab Pakistan melakukan mogok makan untuk memprotes kurangnya fasilitas rumah sakit. Salman Haseeb, juru bicara staf protes, mengatakan: "Kami berada di garis depan bahaya, dan tidakadanya perlindungan kepada kami berarti mengancam kehidupan seluruh masyarakat."
Berita tentang aksi protes ini diumumkan pada hari Sabtu, 25 April. Haseeb mengatakan pemogokan akan terus berlanjut hingga pemerintah menanggapi tuntutan komunitas medis. Dia menempatkan jumlah perawat dan dokter yang mogok di Punjab sekitar 30 orang dan perlu diingatkan bahwa dia sejak 16 April belum menyentuh makan apa pun.
Di Pakistan, 12.000 kasus telah dicatat dan dinyatakan positif terjangkit virus corona, setengah dari mereka tinggal di Punjab. Staf medis negara bagian ini telah mengeluh tentang kurangnya barang-barang pelindung selama berminggu-minggu. The Associated Press melaporkan bahwa 50 dokter yang diduga menginginkan peralatan keselamatan, pada permulaan April ditangkap di Quetta.
Di Tiongkok Sehari Berlalu tanpa Korban
Rumah sakit-rumah sakit di kota Wuhan, Cina, tempat kelahiran virus baru corona di dunia, sekarang tidak lagi memiliki pasien yang terjangkit dengan virus tersebut. Pejabat kesehatan di provinsi itu kemarin 26 April mengumumkan, bahwa semua pasien yang terjangkit dengan Qovid-19 telah dipulangkan dari rumah sakit kota itu. Para pejabat di pemerintah pusat Cina telah mengakhiri karantina di Wuhan setelah hampir dua setengah bulan.
Protes terhadap Karantina di Jerman
Polisi Jerman pada hari Sabtu, 25 April di sela-sela demonstarsi menangkap 100 orang yang menentang pemberlakuan karantina. Sekitar seribu orang telah ikut serta dalam protes terhadap pembatasan yang diberlakukan karena wabah virus baru corona di Berlin.
Sejumlah peserta memakai pakaian yang bertulisakan slogan melawan Kanselir Jerman, Angela Merkel. Mereka menuduh Kanselir Jerman yang "melarang menjalani kehidupan."
Polisi mengatakan alasan penangkapan para demonstarn adalah kurangnya menjaga jarak sosial.(hry)