IQNA

Masyarakat Quran Mesir; Berduka atas Penyair Terkenal "Ali Al-Husseini" + Film Terbaru Ibtihal

15:55 - June 20, 2020
Berita ID: 3474327
TEHERAN (IQNA) - Syaikh Ali al-Husseini, koresponden radio dan televisi yang terkenal, meninggal dunia di Mesir pada hari Kamis, 20 Juni, pada usia 60 tahun.

Albawabanews melaporkan, Persatuan Qari dan Para Hafiz Alquran al-Karim di Mesir dengan mengeluarkan sebuah pernyataan menyampaikan duka cita atas meninggalnya Syaikh Ali al-Husseini kepada dunia Islam.

Pembawa doa dan ibtihal Mesir ini lahir pada tahun 1954 di desa Jamizeh Bani Amr di provinsi al-Sharqiya, Mesir dari keluarga miskin.

Husseini, yang memiliki satu saudara lelaki dan dua saudara perempuan, sejak kecil sudah kehilangan penglihatannya, namun hal itu tidak menghalangi semangatnya untuk bergabung ke sekolah dan mempelajari Alquran sejak usia dini.

Sebelum meninggal, dikarenakan kecintaannya yang besar pada Sayidah Nafisah (sa) -Sayidah Nafisah atau Nafisah Khatun (145-2020 H), salah seorang keturunan Imam Hasan Mujtaba (as) dan putri Hasan bin Zaid bin Hasan-  ia mewasiatkan untuk dikuburkan di sisi makam wanita saleh ini.

Penyair dan pemohon doa ini dalam surat wasiatnya berkata: "Saya memohon kepada keluarga saya, anak-anak saya dan saudara lelaki saya dan siapa saja yang melihat surat wasiat ini, hendaklah menjalankannya, dan saya berharap serta dari Tuhan Yang Maha Esa berkehendak karena kecintaan dan kerinduan di dalam hatiku kepada Sayidah Nafisah, kuburkanlah aku di sebuah makam yang terletak di makamnya."

Masyarakat Quran Mesir; Berduka atas Penyair Terkenal

Dia dengan mengisyaratkan pada sebuah hadis dari Rasulullah (saw) ini yang mengatakan: Seorang akan dibangkitkan bersama orang yang dicintainya. " Aku memohon kepada Allah SWT untuk membangkitkan aku bersama dengannya. "

Dia berkali-kali datang ke Iran untuk berpartisipasi dalam lingkaran haflah Alquran dan mazhab, termasuk pada tahun 2016, ia melakukan perjalanan ke Iran untuk menghadiri Konferensi Internasional Pirgholaman Husseini (as) dan telah melakukan lantunan doa-doa dan ibtihal indah Hubb al-Husein (as), yang kemudian disambut baik oleh para peserta. Ibtihal Hubb al-Hussein (as) yang terkenal pertama kali dibacakan pada tahun 1948 oleh Syaikh Taha al-Fashni, seorang pendoa Ahlusunah Mesir yang sudah almarhum.

Dia dalam satu wawancara berkaitan dengan kecintaan rakyat Mesir kepada Imam Husein (as), menyatakan: Orang-orang Mesir menyukai Ahlulbait (as) dan Imam Husein (as). Kami memiliki banyak kumpulan buku tentang Imam Husein (as) dan dalam upacara beliau, kami menyebut dan mengingat cara hidup Imam Husein (as), alasan memerangi Yazid, bagaimana ia menjadi martir dan perjalanan karavan para tawanan perang dengan kepala-kepala para martir Karbala. Oleh karena itu, seorang pemadah harus tahu dan sadar tentang sejarah luhur Islam.

 

3905693

captcha