Anadolu melaporkan, Basem Naim, seorang anggota biro hubungan internasional kantor Hamas, mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa (7/7) bahwa adopsi dua resolusi UNESCO tentang Palestina adalah tanda pemisahan diri dan keterbelakangan Israel.
“Dua resolusi ini menunjukkan kegagalan upaya Israel-Amerika untuk melegitimasi Zionisme di tanah Palestina,” imbuhnya.
Naim menyerukan tindakan untuk mengimplementasikan resolusi ini dan puluhan resolusi sebelumnya tentang Palestina serta memaksa Israel untuk menghormati hak-hak tetap dan tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina.
Pada pertemuan ke-209 di Paris kemarin, Dewan Eksekutif UNESCO dengan suara bulat mengadopsi dua resolusi yang menyetujui hak-hak tetap rakyat Palestina, berjudul "Palestina yang Diduduki" dan "Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah Arab Wilayah-wilayah Pendudukan."
Dewan ini menyerukan pengetengahan laporan tentang implementasi resolusi sebelumnya tentang perambahan Israel pada warisan budaya dan situs bersejarah Palestina, serta pada institusi pendidikan dan budaya di wilayah pendudukan. (hry)