The Kashmir Images melaporkan, Maulana Imran Reza Ansari, Ketua Asosiasi Syiah Jammu dan Kashmir (AJKSA), mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh asosiasi ini, mengingat meningkatnya penyebaran corona serta fatwa Ayatullah Sistani dan petuah Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, dan dengan tujuan mengendalikan pandemi ini dalam situasi saat ini, diputuskan bahwa majelis berkabung Muharram tidak diadakan oleh AJKSA.
Sejauh ini, lebih dari 300 orang telah meninggal karena Covid-19 di Jammu dan Kashmir. Sekitar 97 persen dari 13,6 juta penduduk wilayah itu adalah Muslim dan Syiah adalah salah satu kelompok yang berkembang di wilayah tersebut. (hry)