IQNA

Kampanye Melawan Islamofobia dalam Merespon Pembakaran Alquran

13:05 - September 02, 2020
Berita ID: 3474557
TEHERAN (IQNA) - Lembaga Riset Islam Al-Azhar di Mesir mengumumkan peluncuran kampanye berbahasa Inggris melawan Islamofobia di Facebook dan Twitter.

Al-Youm7 melaporkan, lembaga tersebut mengumumkan di situs webnya tentang peluncuran kampanye anti-Islamofobia yang disebut "Islam that they do not know" sebagai tanggapan atas pembakaran Alquran oleh kelompok-kelompok sayap kanan di selatan Swedia.

Dr. Nadzir Iyadh, Sekjen Lembaga Riset Islam Al-Azhar, mengatakan: “Kampanye ini diluncurkan dengan tujuan untuk mengoreksi citra keliru sebagian orang tentang Islam; sebuah citra yang menjadi sumber dari beberapa tindakan penghinaan terhadap umat Islam dan kesuciannya, serta memicu fenomena rasisme dan ekstrimisme anti agama, dan menyulut rasa benci dan dendam di kalangan pemeluk agama.”

Dia menambahkan: Kampanye ini diluncurkan menyusul pengumuman penentangan Al-Azhar terhadap tindakan rasis yang melanggar kebebasan berekspresi tanpa sedikit pun menghormati kepercayaan orang lain dan situs-situs mereka.

Menurutnya, kampanye melawan Islamofobia akan difokuskan pada pemberitaan kedudukan Islam dan Nabi (saw) dalam berbagai isu, dan ini akan menjelaskan citra sejati Islam dan bagaimana agama ini berinteraksi dengan berbagai isu.

Memperkenalkan Islam sebagai agama rahmat, persahabatan, kemanusiaan dan keadilan, menekankan agama ini pada kemanusiaan manusia tanpa memandang warna kulit, ras dan agamanya serta penentangan Islam dengan segala bentuk tindakan yang menyebabkan dendam dan kebencian adalah tujuan lain dari peluncuran kampanye.

Para pengunjuk rasa turun ke jalan pada Jumat lalu, 28 Agustus, setelah pembakaran sebuah naskah Alquran di daerah Rosengard, kota Malmo, Swedia, dimana videonya dibagikan secara luas di media sosial yang menyebabkan peningkatan ketegangan.

Rasmus Paludan, pemimpin salah satu partai ekstremis Denmark, menyerukan demonstrasi dan pembakaran Alquran dan akan berpartisipasi dalam demo tersebut, tetapi pasukan keamanan Swedia mencegahnya memasuki negara itu. (hry)

 

3920273

captcha