Anadolu melaporkan, sekelompok Muslim di kota Pokhara di Nepal pada hari Minggu, 29 Desember, melakukan protes terhadap pelanggaran hak-hak Muslim Uighur di provinsi Xinjiang (Turkistan Timur) oleh otoritas negara ini.
Para demonstran mengungkapkan keprihatinannya tentang kekejaman yang dilakukan oleh otoritas Beijing terhadap Muslim ini, dan mengecam tindakan Cina terhadap minoritas Muslim di negara itu.
Wilayah Turkistan Timur telah berada di bawah kekuasaan Tiongkok sejak 1949. Wilayah, yang disebut Cina sebagai "Xinjiang" yang berarti "perbatasan baru", adalah rumah bagi minoritas Muslim Uighur.
Menurut statistik resmi, sekitar 30 juta Muslim tinggal di Cina, 23 juta di antaranya adalah Muslim Uighur. Laporan tidak resmi juga menunjukkan bahwa jumlah umat Islam di negara ini lebih dari 100 juta orang.
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada Maret lalu dalam Laporan Tahunan Hak Asasi Manusia 2019 bahwa penahanan Muslim di Cina bertujuan untuk menghancurkan identitas agama dan ras mereka. (hry)