IQNA melaporkan, Myanmar, seperti negara lain yang berjuang melawan Covid-19, menghadapi masalah penguburan mayat korban Muslim.
Merebaknya Covid-19, persyaratan medis untuk penguburan, ketakutan kenalan terjangkiti virus, dan batasan jarak sosial telah mengubah bentuk dan jenis layanan berkabung dan pemakaman.
Di Myanmar, di mana mayoritas penduduknya beragama Buddha, jenazah yang terinfeksi Covid-19 dikremasi, bukan dikuburkan. Sekelompok pemuda Muslim di kota Yangon mempertaruhkan nyawa dengan tinggal di pemakaman agar para Muslim korban Covid-19 dimakamkan sesuai dengan adat istiadat Islam. (hry)