IQNA

Taj Mahal; Simbol Historis Hidup Berdampingan antara Syiah dan Sunni

1:38 - April 04, 2021
Berita ID: 3475199
TEHERAN (IQNA) - Monumen historis Taj Mahal di India adalah salah satu monumen paling terkenal di dunia, yang membawa banyak konsep dan pesan serta merupakan simbol historis hidup berdampingan antara Syiah dan Sunni, serta simbol perdamaian dan persahabatan Islam sejati.

IQNA melaporkan, Taj Mahal adalah salah satu bangunan paling terkenal di dunia dan makam yang indah dan megah, terletak di dekat kota Agra, 200 km selatan Delhi, ibu kota India, dan merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Monumen ini dibangun atas perintah Shah Jahan, raja Mughal kelima India, untuk memperingati istrinya yang berkebangsaan Iran, Mumtaz Mahal (Arjumand Banu Begum), dan kemudian Shah Jahan dimakamkan di sana. Taj Mahal ditorehkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1983 sebagai permata seni Islam di India dan salah satu Situs Warisan Dunia yang terkenal.

Berkaitan dengan hal tersebut, situs berita Nun Post dalam laporannya yang berjudul "Taj Mahal .. min Diwan al-Mahabbah inda al-Muslimin" meneliti tentang sejarah Taj Mahal bangunan dan perannya dalam koeksistensi damai Syiah dan Ahlusunah, yang ringkasannya adalah sebagai berikut:

Taj Mahal; Simbol Historis Hidup Berdampingan antara Syiah dan Sunni

Pada awal dekade keempat abad ketujuh belas, Mumtaz Mahal, seperti banyak wanita pada masa itu, meninggal saat melahirkan dan meninggalkan seorang anak.

Shah Jahan, kaisar Mughal kelima India, sangat menderita setelah kematian istrinya dan berduka siang dan malam; sampai suatu malam, karena kesedihan dan kedukaan, dia memerintahkan agar kuburan yang megah dan besar dibangun di atas kuburan istrinya, dikelilingi oleh kebun-kebun anggur, dan agar keindahannya diketahui semua orang.

Mungkin hal terbesar yang diinginkan Shah Jahan dari makam yang luar biasa ini adalah agar dunia mengingat kisah cinta dia dan istrinya.

Tetapi kenyataannya lebih dalam dari pada kisah cinta raja kepada istrinya, dan kisah ini mengungkapkan cinta yang telah ditunjukkan Islam, dan bangunan besar yang penuh cinta ini dibangun untuk cinta lintas batas dan transnasional.

Taj Mahal; Simbol Historis Hidup Berdampingan antara Syiah dan Sunni

Shah Jahan adalah putra dari keluarga kerajaan bermazhab Ahlussunnah dan Mumtaz Mahal dari keluarga Syiah. Setelah menikah, keduanya melahirkan Putra Mahkota, dan meninggal bertahun-tahun kemudian, dan hari ini mereka tinggal bersama dengan damai, dan tidak ada perang sektarian atau permusuhan di sana. Taj Mahal adalah salah satu bangunan paling terkenal dalam sejarah Islam, yang berisi kisah cinta murni umat Islam yang menganggap agama mereka sebagai agama cinta, kasih sayang, perdamaian dan persahabatan.

Dalam nuansa budaya dan intelektual ini, Muslim Mughal hidup di kerajaan yang sekuat Kekaisaran Ottoman di Turki dan Kekaisaran Persia di Iran. Tentu saja, ada konflik antara ketiga kekuatan, dan terkadang perang dilakukan untuk melindungi kepentingan mereka, yang sangat mirip dengan Eropa abad pertengahan, namun mereka menghormati puisi Persia dan arsitektur menarik Mughal dan tasawuf Utsmaniyah. Mereka tidak melihat ada masalah apa pun dalam pernikahan Sunni dengan Syiah atau sebaliknya.

Taj Mahal; Simbol Historis Hidup Berdampingan antara Syiah dan Sunni

Taj Mahal bukan hanya buah dari cinta biasa antara suami dan istri, tetapi juga hasil dari gagasan yang mengatakan bahwa cinta untuk pasangan dan orang adalah cinta untuk Tuhan. Ini adalah pengingat akan cinta yang telah mengakar di dalam hati umat Islam dan telah membuat umat Islam saling mencintai satu sama lain. (hry)

 

3960238

captcha