Masjid Tanpa Atap Saudi dan Baiat Pertama di Era Awal Islam
IQNA melaporkan dilansir dari CNN Arab, jaraknya sekitar 500 meter dari Jumrah Aqabah pertama. Jamaah haji yang lewat di wilayah Jamarat bisa menyaksikannya, yang sangat penting secara historis.
Masjid ini terletak di dekat bagian utara Mina, di lereng selatan Gunung Thabir, menghadap ke lembah yang dikenal sebagai Lembah Ansar atau Lembah Ba’iat.
Tanggal pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 144 H. Abu Ja'far al-Mansur, khalifah Abbasiyah pada saat itu, membangun masjid untuk mengabadikan ingatan akan kesetiaan besar yang terjadi di sana.
Kondisi masjid lama dan prasasti sejarahnya masih dipertahankan, dan terdapat prasasti yang mencantumkan tanggal pembangunan masjid.
Masjid Al-Bai'ah mencakup masjid tanpa atap dan mihrab, dan ada halaman besar di dalam masjid. Masjid tersebut tersembunyi dari pandangan karena terletak di belakang gunung, tetapi diungkapkan kepada pengunjung setelah pengembangan baru kawasan Jamarat dan pembersihan gunung selama proyek pengembangan Masy’ar al-Haram untuk membuat rute baru bagi peziarah dan bus.
Perlu diketahui, pada tahun kedua belas bi’tsah Nabi (621 M), sebuah ikatan yang disebut baiat Aqabah I terjadi di tempat masjid ini, di mana 12 anggota suku Aus dan Khazraj dari Madinah berbaiat setia di tempat ini dan pada tahun ketiga belas Bi’sah (622 M), baiat Aqabah II terjadi di tempat ini.
Dalam baiat Aqabah kedua, juga dikenal sebagai baiat Aqabah Besar, dihadiri oleh 73 pria dan dua wanita dari Madinah. Oleh karena itu, Abu Ja'far al-Mansur membangun masjid di tempat ini pada tahun 144 H (761 M) dan mencatat tanggal pembangunan masjid ini pada sebuah plakat yang masih berada di dinding luar masjid. (hry)
