IQNA

Di Balik Layar Pelarian Ashraf Ghani dari Afganistan

10:03 - August 24, 2021
Berita ID: 3475650
TEHERAN (IQNA) - Berbagai sumber telah mengungkapkan rahasia yang tak terungkap dari pelarian mantan Presiden Ashraf Ghani, termasuk masalah-masalah seperti perselisihannya dengan wakil presiden pertamanya untuk keluar dari negara, peran pasukan AS dalam melucuti senjata Pengawal Presiden dan pemindahan Ghani ke bandara, serta jumlah uang tunai yang dia ambil dari Afganistan.

IQNA melaporkan seperti dilansir Aljazeera.net, beberapa pejabat senior mantan pemerintah Afganistan telah mengungkapkan rahasia yang tak terucapkan dari pelarian mantan Presiden Ashraf Ghani. Sumber tersebut menyatakan bahwa ada ketidaksepakatan yang tajam antara presiden dan wakil pertamanya, Amrullah Saleh, tentang bagaimana menghadapi kemajuan pesat Taliban menuju ibu kota dan strategi optimal jika ibu kota jatuh.

Seorang mantan pejabat pemerintah Afganistan, yang namanya tidak ingin disebutkan, mengatakan kepada Aljazeera bahwa Saleh menolak gagasan meninggalkan Afganistan, dan menekankan perlunya melindungi legitimasi pemerintah yang diakui secara internasional dan menyarankan bahwa jika tentara dan layanan keamanan kehilangan kontrol ibukota, fase baru perlawanan terhadap Taliban di Afganistan akan dimulai.

Namun, menurut pejabat itu, Presiden Ghani tampak tegang dan meramalkan bahwa jatuhnya Kabul akan disertai dengan pembantaian di ARG, jadi dia meminta wakilnya untuk meninggalkan negara itu bersamanya untuk mencegah tragedi itu.

Mantan pejabat pemerintah Afganistan itu meyakini Ashraf Ghani telah menerima informasi dari pemerintah AS yang enggan ia sampaikan kepada wakilnya, dan menyangkal bahwa Ghani meninggalkan ARG tanpa koordinasi dengan pasukan AS atau Kedutaan Besar AS di Afganistan dan dalam perjalanan menuju bandara.

Daftar 52 pejabat, termasuk Presiden Ashraf Ghani dan istrinya serta rombongan lainnya, meninggalkan Kabul menuju Dushanbe dengan penerbangan Senin lalu, telah dilaporkan sejumlah media. Ghani kemudian melakukan perjalanan ke UEA, di mana ia merilis sebuah video yang membenarkan kepergiannya dari Afganistan untuk mencegah pertumpahan darah dan pembunuhan.

Kedutaan Afganistan di Tajikistan telah mengungkapkan bahwa Ghani telah membawa uang tunai $ 169 juta bersamanya.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Afganistan lainnya mengatakan kepada Aljazeera.net bahwa pasukan AS mengepung ARG pada pagi hari presiden melarikan diri, dan menyita senjata Pengawal Presiden, Dan beberapa jam kemudian, tanpa mengetahui apa yang terjadi di ARG, mereka pergi, dan kemudian presiden menghilang.

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Afganistan percaya bahwa Presiden pergi ke bandara dengan perlindungan pasukan Amerika dari ARG dan menyangkal rumor bahwa ia terbang dengan helikopter. Dia menambahkan bahwa pesawat yang membawa Ghani pertama terbang ke Tajikistan dan melanjutkan tujuan akhirnya ke UEA setelah sebelumnya pemerintah negara ini menolak untuk menerimanya. (hry)

 

3992406

captcha