IQNA

Muslim Amerika Mendukung Penarikan Pasukan AS dari Afganistan

8:34 - August 26, 2021
Berita ID: 3475655
TEHERAN (IQNA) - Dewan Organisasi Islam AS telah mengumumkan dukungannya untuk penarikan pasukan AS dari Afganistan dan meminta Presiden untuk menarik pasukan AS dari Timur Tengah dan bagian lain dunia dengan dalih memerangi terorisme.

IQNA melaporkan seperti dilansir al-Quds al-Arabi, Dewan Organisasi Islam AS (USCMO) telah mengumumkan dukungannya terhadap keputusan AS untuk menarik diri sepenuhnya dari Afganistan.

Dewan yang berbasis di Washington, D.C. pada hari Selasa dalam sebuah pernyataan yang meminta para pemimpin yang mengelola urusan Afganistan agar bekerja demi meraih keadilan dan rekonsiliasi.

Dalam pernyataan itu juga meminta Presiden AS Joe Biden dan Kongres untuk menarik pasukan AS dari semua wilayah yang diklaim memerangi kelompok teroris, termasuk Timur Tengah dan bagian lain dunia.

"Pemerintah kita harus belajar dari pengalaman dan proyek mengerikan yang telah berlangsung selama 20 tahun dan tidak meninggalkan apa pun selain pertumpahan darah dan kehancuran," kata dewan itu kepada pemerintah AS.

Dewan ini menekankan perlunya para pemimpin dunia untuk belajar dari krisis politik yang telah terjadi di Afganistan selama beberapa dekade terakhir, dan menekankan kemungkinan berkembangnya negara ini lewat perkembangan dialog komprehensif antara masyarakat Afganistan tanpa campur tangan imperialis dan asing.

Dewan Organisasi Islam dalam pernyataannya meminta para pemimpin Taliban untuk memenuhi tanggung jawab mereka untuk menunjukkan nilai-nilai Islam yang sebenarnya dengan memilih jalan menuju rekonsiliasi yang penuh hormat, jujur, dan adil yang mencakup hak-hak perempuan Afganistan.

"Kami mengingatkan para pemimpin Afganistan dari semua keyakinan politik dan sosial tentang tugas mereka untuk mencapai rekonsiliasi damai, untuk memberikan keamanan yang komprehensif untuk semua, dan untuk membuat Afganistan menjadi negara yang makmur," tambah dewan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Taliban telah berhasil memperluas kendali mereka atas sebagian besar Afganistan, dan pada 15 Agustus, anggota kelompok itu memasuki ibu kota Kabul dan menguasai istana presiden, sementara Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Kabul dan pergi ke UEA. (hry)

 

3993013

captcha