IQNA

Biden: Rencana Penarikan Pasukan AS dari Afganistan tidak akan Berubah

5:45 - August 28, 2021
Berita ID: 3475660
TEHERAN (IQNA) - Presiden AS Joe Biden mengatakan pemboman bandara Kabul tidak akan mengubah rencana Washington dan bahwa penarikan pasukan AS dari Afganistan akan berjalan sesuai rencana.

IQNA melaporkan seperti dilansir Euronews, beberapa jam setelah pemboman berdarah di dekat bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 70 warga Afganistan serta 15 tentara AS, Biden mengatakan dia menyalahkan ISIS atas serangan itu dan akan merespons pada waktu yang tepat.

 “Kami marah dan patah hati. Hati semua orang Amerika tersentuh oleh semua keluarga Afganistan yang kehilangan nyawa dalam serangan ini,” kata Biden dengan mengisyaratkan bahwa Washington tidak memaafkan atau melupakan.

Presiden AS demikian juga menekankan bahwa para teroris tidak dapat menghalangi Washington dari keputusan mereka dan menekankan bahwa penarikan pasukan AS akan berlanjut sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Biden sebelumnya mengumumkan bahwa semua pasukan AS akan meninggalkan Afganistan sebelum 31 Agustus.

Sementara itu, keputusan Presiden Amerika Serikat tersebut menimbulkan banyak kritik baik di Amerika Serikat maupun dari para pemimpin berbagai negara di dunia.

Biden juga membantah spekulasi bahwa Taliban terlibat dalam serangan itu, dan menambahkan bahwa tidak ada bukti kolusi antara Taliban dan ISIS.

Beberapa jam setelah ledakan, ISIS cabang Khorasan mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri tersebut. Kelompok Taliban juga mengutuk serangan itu, dan mengklaim bahwa mereka tidak akan membiarkan ISIS dan kelompok teroris lainnya membuat Afganistan tidak aman.

Pemboman hari Kamis terjadi dimana sebelumnya, pejabat AS memperingatkan bahwa orang Amerika tidak boleh mendekati Bandara Kabul dan bahwa ada bukti pelaksanaan serangan teroris.

Sejak pemboman Kabul, Partai Republik sangat kritis terhadap strategi Gedung Putih terhadap Afganistan, dan beberapa senator bahkan menyerukan pengunduran diri Joe Biden dan pejabat senior pemerintah lainnya.

Senator Marsha Blackburn mentweet bahwa Joe Biden, Kamala Harris, Anthony Blinken dan Jenderal Mark Milley akan menghadapi pemakzulan dan pemecatan jika mereka tidak mengundurkan diri.

Namun, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan AS beberapa jam setelah serangan bahwa tidak ada perubahan dalam rencana untuk menarik pasukan AS dari Afganistan. Anthony Blinken juga mengungkapkan penyesalannya dalam beberapa tweet tentang apa yang terjadi di bandara Kabul.

Mr Blinken juga menekankan bahwa mereka yang gugur dalam serangan teroris adalah pahlawan yang telah mengorbankan hidup mereka untuk menyelamatkan warga sipil.

Menteri Luar Negeri AS juga mentweet bahwa lebih dari 100.000 orang telah berhasil meninggalkan Kabul dan menyatakan belasungkawa kepada semua keluarga Afganistan dan Amerika yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam serangan teroris tersebut. (hry)

 

3993292

captcha