IQNA

Penemuan Baru Para Ilmuwan tentang Penyebab Kehancuran Kota Kaum Nabi Luth (as)

3:52 - September 25, 2021
Berita ID: 3475767
TEHERAN (IQNA) - Sekelompok arkeolog yang melakukan penggalian di Yordania barat mengatakan mereka telah menemukan penyebab kehancuran kota milik kaum Luth (as).

IQNA melaporkan seperti dilansir newsweek.com, para ilmuwan mengatakan letusan meteorit setinggi 50 meter menyebabkan kehancuran besar-besaran kota kuno kaum Luth (as) 3.600 tahun yang lalu.

Penggalian arkeologi baru di kota Tall el-Hammam di Yordania barat saat ini menunjukkan bahwa peristiwa kosmik menyebabkan kehancuran total kota pesisir dekat Laut Mati sekitar 3.650 tahun yang lalu. Para peneliti memperkirakan bahwa meteorit itu meledak dengan kekuatan penghancur yang setara dengan seribu kali lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima.

Analisis bukti yang tersisa di reruntuhan bukit kuno Tall el-Hammam menunjukkan bahwa sebuah meteorit dengan lebar sekitar 50 meter meledak 4 kilometer di atas permukaan bumi, yang menciptakan gelombang panas 2.000 derajat Celcius setelah cahaya yang menyilaukan.

Panas yang dihasilkan begitu besar sehingga langsung membakar kayu-kayu rumah dan melelehkan benda-benda logam seperti pedang, tombak, bahkan struktur tanah liat dan bata. Namun, ini belum semuanya hancur, beberapa detik kemudian gelombang kejut ledakan besar datang dan menghancurkan segalanya, termasuk kompleks istana lima lantai dengan tembok kuat setebal empat meter.

Dengan luas sepuluh kali lebih besar dari Yerusalem selama Zaman Perunggu Tengah, kota Tall el-Hammam adalah kota peradaban kuno terbesar di Levant (Syam) selatan selama sekitar 2.000 tahun, namun tiba-tiba menghilang dan tetap tidak berpenghuni selama lebih dari 600 tahun.

Penggalian arkeologi awal mengungkapkan adanya bahan yang tidak biasa seperti yang salah satu sisinya meleleh dan berubah menjadi kaca, batu bara, bata gelembung, biji-bijian yang terbakar akibat kehancuran besar-besaran.

Para peneliti pertama-tama menganalisis sedimen dan lapisan tanah, seperti perang, kebakaran, letusan gunung berapi, dan gempa bumi, dan mengatakan bahwa tidak satu pun dari peristiwa ini dapat menghasilkan panas yang sama. Hingga akhirnya ekskavator menemukan batuan kuarsa di tempatnya, yang merupakan pertanda terjadinya peristiwa hebat dan suhu tinggi yang tiba-tiba, akibat tumbukan kosmik.

"Kami menemukan batuan kuarsa di daerah ini yang terkena tekanan hebat, dan itu sangat aneh. Karena kuarsa adalah salah satu mineral yang paling keras dan sangat sulit untuk dipukul," kata Dr. Steven James Kent, profesor geologi di University of Santa Barbara di California.

Perhitungan tim ahli yang beranggotakan 21 orang menunjukkan bahwa ledakan itu tidak mungkin disebabkan oleh dampak asteroid, karena tidak ada kawah di lokasi, tetapi ledakan itu disebabkan oleh benda langit seperti meteorit. Para ilmuwan mengatakan ledakan itu melelehkan permukaan luar pot-pot gerabah dan menghancurkan bata-bata dan kerangka manusia di dekat tempat kejadian.

Para cendekiawan percaya bahwa Tall el-Hammam adalah Sodom, atau kota kaum Luth (as), yang menurut Injil, dimurkai Allah karena tindakan amoral penduduknya, dan kehancurannya disebutkan dalam Taurat dan Alquran.

"Semua pengamatan yang disebutkan dalam kisah Perjanjian Lama Kejadian sesuai dengan satu serangan udara," kata Dr. Kent, yang ikut menulis studi tersebut bersama Philip J Sylvia, seorang profesor arkeologi kitab-kitab suci di University of Southwest Trinity.

Dia menambahkan, meskipun tidak dapat dikatakan dengan kepastian ilmiah 100% bahwa kota yang hancur adalah kota Sodom dalam Perjanjian Lama, deskripsi saksi mata dari peristiwa bencana 3600 tahun yang lalu ini mungkin telah menjadi tradisi lisan dan dalam bentuk sebuah laporan tertulis dalam kitab Taurat mengatakan tentang kehancuran kaum Luth (as).

Hasil penelitian baru diterbitkan dalam jurnal studi ilmiah Nature. (hry)

 

3999702

captcha