IQNA melaporkan seperti dilansir Paltoday.ps, 3.597 pemukim Zionis memasuki halaman Masjid Al-Aqsa secara ilegal pagi kemarin, 28 September, pada kesempatan yang disebut dengan Hari Raya Takhta para Yahudi.
Tanggal 28 September, adalah peringatan intifada Masjid Al-Aqsa, api kemarahan yang tersulut oleh tindakan Perdana Menteri rezim Zionis saat itu, Ariel Sharon, dalam menodai Masjid Al-Aqsa.
Dua puluh satu tahun yang lalu pada hari ini, masuknya Sharon secara ilegal bersama dengan sejumlah besar tentara Zionis ke dalam Masjid Al-Aqsa menyulut api intifada kedua Palestina, Intifada Al-Aqsa, yang berujung pada konflik selama lima tahun.
Sementara itu, Institut Quds Internasional mengumumkan pada hari Senin bahwa dengan diberlakukannya ritual Talmud oleh pemukim Zionis di Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam berada dalam fase kritis kehilangan identitasnya.
Institut Al-Quds mengatakan: "Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci Islam, dimana penjagaan dan pembebasannya merupakan tugas semua bangsa dan generasi umat Islam, sebagaimana penjagaan situs-situs Kristen dan identitas Arab otentik Al-Quds adalah sebuah kewajiban.” (hry)