IQNA

Antek-Antek AS akan Disingkirkan dari Pemerintahan Lebanon

13:23 - October 05, 2021
Berita ID: 3475825
TEHERAN (IQNA) - Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hashim Safiuddin menyatakan, adalah suatu hal penting untuk membersihkan pusat-pusat pemerintahan Lebanon dari orang-orang pro-AS. Ia menekankan bahwa ‘pertempuran’ ini mesti dimulai di waktu yang tepat.

IQNA melaporkan seperti dilansir LiputanIslam.com, bahwa dari aspek keamanan, politik, finansial, dan ekonomi, Lebanon berada di bawah pengaruh AS. AS memiliki banyak orang di dalam Pemerintahan Lebanon. Namun hingga kini kita belum terlibat pertempuran untuk menyingkirkan orang-orang AS dari instansi-instansi pemerintahan,”kata Safiuddin.

“Jika sudah tiba waktunya, kita akan terjun di lapangan dan rakyat Lebanon akan menyaksikan sesuatu yang berbeda. Kita belum terlibat sebab kita tahu batas daya tahan Lebanon. Permusuhan AS kepada Lebanon tak kurang dari permusuhan Israel, bahkan kadang melebihinya. Namun kita akan mempertimbangkan dan melihat apakah rakyat Lebanon memiliki daya tahan untuk pertempuran ini atau tidak,”imbuhnya.

Di tengah krisis BBM yang melanda Lebanon, Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah berinisiatif untuk membeli dan mengimpor BBM dari Iran.

Kapal-kapal tanker Iran itu menurunkan muatan di pelabuhan Suriah. Dari sana, muatan BBM itu diangkut dengan truk-truk tangki menuju Lebanon.

Ketika Hizbullah mengumumkan rencana impor BBM dari Iran, Washington lalu mengirim delegasi ke Beirut dan mengumumkan AS “siap membantu Pemerintahan baru Lebanon untuk mengatasi krisis BBM.” Sebab itu, Washington berkata bahwa BBM Iran tidak diperlukan oleh Beirut.

Mau tidak mau, AS pun terpaksa melanggar UU Caesar yang diberlakukannya atas Suriah. Redaktur Rai al-Youm, Abdel Bari Atwan menilai, hal ini menunjukkan bahwa UU sanksi itu tidak efektif untuk menjegal Suriah dan mengisolasinya dari dunia internasional. (hry)


captcha