IQNA

Kelompok Islam Indonesia Serukan Penutupan Musem Holocaust

8:00 - February 03, 2022
Berita ID: 3476416
TEHERAN (IQNA) - Kelompok-kelompok Islam Indonesia telah menyerukan penutupan museum Holocaust di negara ini. Mereka melihat ini sebagai awal untuk normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.

“Kelompok Muslim Indonesia menyerukan penutupan Museum Holocaust, yang dibuka minggu lalu. Ada yang mengatakan museum itu merupakan bagian dari upaya Israel untuk normalisasi hubungan dengan Jakarta,” menurut IQNA, mengutip eurasiareview.com.

Pameran dan museum permanen pertama di Indonesia tentang Holocaust dibuka di Sulawesi Utara pada 27 Januari dan bertempat di satu-satunya sinagoga di Indonesia.

Pembukaan itu dilakukan di tengah upaya Israel untuk membangun hubungan dengan negara Muslim terbesar di dunia itu. Indonesia, pendukung setia perjuangan Palestina, telah lama menolak untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Kami ingin menghentikan pameran dan membatalkan museum,” kata Prof. Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Hubungan Internasional (MUI).

Menurut laporan di pers Israel, pameran museum dijalankan oleh Yayasan Yad Vashem Israel yang berbasis di Yerusalem, juga dikenal sebagai Pusat Dunia Peringatan Holocaust, dan salah satu perwakilannya secara virtual berpartisipasi dalam pembukaan tersebut.

Prof. Dr Sudarnoto mengatakan keputusan untuk mengizinkan museum dibangun di Indonesia tidak bijaksana dan dapat menimbulkan perpecahan di saat Israel terus menduduki wilayah Palestina dan menganiaya warga Palestina.

Pameran diresmikan di hadapan Duta Besar Jerman untuk Indonesia dan bertepatan dengan Hari Peringatan Holocaust Sedunia.

Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, wakil ketua MPR dan anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengatakan museum itu merupakan upaya Israel untuk membenarkan pendudukan Yerusalem dan pengepungan Gaza.

Dia menggambarkan perlakuan Israel terhadap Palestina sebagai "apartheid" dan "rasis". Dia mengatakan: "Sepertinya museum ini adalah hasil kerjasama dengan Museum Yad Vashm rezim Israel, yang direkturnya adalah salah satu tokoh utama pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat."

Dia menambahkan, saya pikir ini adalah bagian dari manuver untuk membuka jalan bagi normalisasi hubungan diplomatik antara rezim Israel dan Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengkonfirmasi laporan bahwa Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken membahas prospek normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel dalam pertemuan dengan pejabat Jakarta Desember lalu.

Indonesia menegaskan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai ditemukan solusi atas konflik Israel-Palestina. (HRY)

 

4033264

captcha