IQNA

Tokoh-Tokoh Alquran/ 2

Hawa; Ibu Manusia dan Seorang Perempuan dari Jenis Adam (as)

8:30 - July 04, 2022
Berita ID: 3477008
TEHERAN (IQNA) - Hawa adalah ibu dari umat manusia, dan Alquran mengatakan bahwa esensi keberadaannya sama dengan Adam. Allah menciptakan Adam (as) dari tanah dan kemudian menciptakan istrinya dari jenis dirinya.

Manusia adalah keturunan Adam dan istrinya Hawa. Hawa adalah wanita pertama dan ibu dari umat manusia. Menurut Alquran, Adam (as) memiliki pasangan dan istri: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini". Nama pasangan ini tidak disebutkan dalam Alquran, sementara hadis dan tafsir menyebutkan namanya adalah "Hawa". Para mufassir menganggap nama "Hawa" berasal dari kata "Hayyun" (makhluk hidup), karena dia adalah ibu dari "semua makhluk hidup".

Menurut Alquran, penciptaan Adam (as) dari debu dan tanah liat, tetapi tidak membahas detail penciptaan Hawa. Dikatakan dalam ayat-ayat Alquran bahwa Allah pertama kali menciptakan Adam dan kemudian menciptakan istrinya dari (sisa lumpur):

«خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا»

“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya” (QS. Az-Zumar: 6). Menurut ayat ini, Allah menciptakan manusia dari "satu jiwa". Sebagian besar ahli tafsir telah memahami bahwa arti "satu jiwa" adalah Adam (as), dan arti "pasangan" adalah Hawa.

Dalam surah An-Nisa, juga mengisyaratkan penciptaan semua manusia dari satu jiwa (Adam), dan dikatakan bahwa Allah menciptakan istri Adam (as) dari dirinya, dan dari mereka berdua, banyak pria dan wanita tersebar di bumi.

«خَلَقَکُمْ مِنْ نَفْسٍ واحِدَهٍ وَ خَلَقَ مِنْها زَوْجَها وَ بَثَّ مِنْهُما رِجالاً کَثیراً وَ نِساءً»

“Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak” (QS. An-Nisa: 1). Oleh karena itu, hakikat laki-laki dan perempuan dalam penciptaan adalah sama.

Allah juga menciptakan Hawa dari diri Adam:

«هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا»

“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya” (QS. Al-A’raf: 189)

Setelah penciptaan, Adam dan istrinya akan tinggal di surga atas kehendak Allah. Allah mengatakan kepada mereka bahwa di sana bisa makan berlimpah dan bahagia dari berkah apa pun yang diinginkan, tetapi jangan dekati pohon ini karena jika kalian mendekati, maka kalian akan termasuk orang yang zalim:

«يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ»

“Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 35)

Tetapi setan menipu mereka berdua dan mereka memakan buah dari pohon terlarang itu dan karena itu mereka diusir dari surga dan tinggal di bumi.

Dalam agama Yahudi dan Kristen, Hawa diperkenalkan sebagai orang yang tertipu dan menyesatkan, dimana pertama-tama Setan memperdayainya dan kemudian menipu Adam melalui dia; artinya Hawa penyebab tertipunya Adam. Namun, dalam Alquran, baik Adam dan Hawa diakui sama-sama bertanggung jawab, dan setan telah menggoda mereka berdua:

«فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ»

“Lalu keduanya digelincirkan oleh syetan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula”. (QS. Al-Baqarah: 36)

Kunci-kunci: Hawa ، Adam ، Penciptaan ، Setan ، Turun
captcha