IQNA

Penangkapan 100 Anggota Liga Muslim di India

16:40 - September 29, 2022
Berita ID: 3477381
TEHERAN (IQNA) - Sejalan dengan kebijakan Islamofobia, pemerintah India menangkap hampir 100 anggota kelompok Islam dengan dalih mengambil tindakan terhadap pemerintah.

“Pihak berwenang India menangkap puluhan anggota organisasi Islam yang disebut Front Rakyat India (PFI) pada hari Selasa, 27 September, dengan tuduhan terlibat dalam kekerasan dan kegiatan anti-pemerintah,” menurut Iqna, mengutip Arabi 21.

Penangkapan ini mengikuti tindakan represif yang diambil oleh pihak berwenang India awal bulan ini terhadap Front Rakyat India, sebuah liga organisasi Muslim yang aktif di India selatan, di mana hampir 100 orang ditangkap.

“Pemerintah India ingin membatasi kegiatan liga muslim Islam ini, dan karena itu kami terpaksa mengorganisir protes jalanan,” tegas fornt ini, dengan mengutuk penangkapan dan penuntutan anggotanya.

Menyusul penangkapan anggotanya pada hari Selasa, Front Rakyat India mentweet: “Ini tidak lain adalah upaya untuk menghancurkan hak untuk mengorganisir protes demokratis terhadap serangan yang diluncurkan oleh pemerintah pusat terhadap front ini, yang wajar dan diharapkan dalam rezim otoriter ini”.

Polisi di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India, mengatakan mereka menangkap 57 orang yang terkait dengan Front Rakyat India pada Selasa karena meningkatnya kekerasan dan keterlibatan mereka dalam kegiatan anti-pemerintah di seluruh negeri.

Kepala pemerintah daerah di Uttar Pradesh mengatakan bahwa penangkapan serupa telah dilakukan di negara bagian Assam, India timur laut, hanya beberapa hari setelah menyerukan larangan terhadap Front Rakyat India.

Badan Investigasi Nasional Federal India menggerebek lokasi di beberapa negara bagian pada awal September dan menangkap beberapa anggota Front Rakyat India atas tuduhan mendirikan kamp pelatihan untuk melakukan tindakan terorisme atau terlibat dalam kegiatan anti-pemerintah.

Front Rakyat India telah mendukung hal-hal seperti protes jalanan terhadap Undang-Undang Kewarganegaraan 2019, yang oleh banyak Muslim dianggap diskriminatif.

LSM hak asasi manusia dan pemerintah luar negeri menuduh partai nasionalis Hindu Perdana Menteri India Narendra Modi mendiskriminasi Muslim India (200 juta orang) sejak berkuasa pada 2014.

Serangan oleh kelompok Hindu radikal bertujuan untuk melarang kegiatan Front Rakyat India. Banyak anggota front ini telah dihukum karena melakukan tindakan kekerasan sejak didirikan lima belas tahun yang lalu. (HRY)

 

4088319

captcha