IQNA

Uni Eropa Diminta Bergerak Tolak Aksi Israel di Palestina    

4:17 - October 16, 2021
Berita ID: 3475872
TEHERAN (IQNA) - Anggota Parlemen Eropa, Chris MacManus, menyampaikan Uni Eropa tidak bisa terus tinggal diam soal Palestina. Sebab, data terbaru menunjukkan peningkatan tajam dalam pembongkaran rumah Palestina oleh otoritas Israel.

IQNA melaporkan, "Dari Januari hingga Agustus tahun ini, pihak berwenang Israel menghancurkan atau menyita 118 bangunan milik Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. Ini merupakan peningkatan 38 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020. Data yang dikumpulkan menggunakan istilah 'struktur', tetapi harus disadari bahwa sejumlah besar di antaranya adalah rumah keluarga," tutur dia dilansir dari Wafa, Jumat (15/10).

MacManus menambahkan, pembongkaran mengakibatkan 191 orang mengungsi, termasuk 116 anak-anak. Kehancuran juga termasuk bangunan umum, dan menyebabkan lebih dari 1.400 orang tidak memiliki akses ke layanan dasar.

Menurut dia, otoritas Israel mencoba dan bersembunyi di balik fakta bahwa bangunan-bangunan itu tidak memiliki izin. Namun lalai untuk menyebutkan bahwa hanya mereka yang memiliki wewenang untuk memberikan izin tersebut.

Selain itu, MacManus juga meminta para pemimpin Uni Eropa untuk membela kaum tertindas. Hanya saja yang mengejutkan, Uni Eropa berusaha untuk melanjutkan bisnis seperti biasa dengan Israel, mengabaikan fakta bahwa rata-rata setidaknya lima belas bangunan yang dihancurkan setiap bulan dibangun menggunakan dana Uni Eropa.

"Dalam situasi lain apa yang dianggap masuk akal untuk berdagang dengan negara yang secara sistematis melemahkan upaya Anda untuk membantu yang tertindas? Saya telah memeriksa data dan sebagian dana ini berasal dari Irlandia," ungkapnya.

MacManus mengatakan, tindakan Israel dirancang untuk membuat solusi dua negara tidak dapat dijalankan, karena mereka menanam pemukim Israel di seluruh wilayah yang merupakan bagian dari negara Palestina. Semua pembongkaran harus dihentikan, dan pemukim harus diperintahkan untuk meninggalkan wilayah Palestina yang telah mereka duduki secara ilegal di Tepi Barat.

"Akhirnya, saya percaya sudah saatnya Uni Eropa menentang Israel. Uni Eropa harus memenuhi retorikanya sendiri demi hak asasi manusia dan perdamaian," tegas MacManus. (hry)

Sumber: republika.co.id


captcha