Menurut laporan IQNA dilansir dari canel LuaLua, kampanye melawan perdagangan senjata (ATT) yang berkantor pusat di London mengkritik persidangan para praktisi hukum bersamaan dengan penyelenggaraan pameran internasional senjata dan peralatan-peralatan keamanan di London.
Kampanye ini menegaskan, pameran penjualan senjata diselenggarakan dengan dihadiri perusahaan-perusahaan pembuat senjata terbesar di dunia, di samping sejumlah dewan militer dari negara-negara pelanggar HAM, seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan negara-negara lain.
Kampanye melawan perdagangan senjata mengisyaratkan pada hasil pooling terbarunya dan menambahkan, 76% orang dewasa di Inggris menentang penjualan senjata ke negara-negara yang represif, dan 64% dari mereka menentang bantuan-bantuan pemerintah untuk menyelenggarakan pameran senjata ke negara-negara yang memiliki catatan cacat hukum.
http://iqna.ir/fa/news/3683341