Modi: Tidak Ada Tempat untuk Diskriminasi terhadap Muslim India
Menurut Iqna mengutip Aljazeera, Modi membantah adanya diskriminasi terhadap minoritas Muslim di negaranya selama konferensi pers di Gedung Putih pada hari Kamis.
Menanggapi pertanyaan seorang jurnalis Amerika tentang laporan pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi yang ada terhadap Muslim India, dia berkata, terlepas dari kelas sosial, keyakinan, agama dan jenis kelamin, sama sekali tidak ada tempat untuk diskriminasi.
Ini terlepas dari kenyataan bahwa banyak laporan dalam beberapa tahun terakhir menggemakan klaim ini.
Selama bertahun-tahun, India telah menyaksikan meluasnya kasus persekusi dan kekerasan terhadap umat Islam, yang berada di balik kelompok militan ekstremis Hindu yang mengikuti doktrin rasis (Hindutva).
Organisasi hak asasi manusia di India mengatakan doktrin itu diadopsi oleh kepemimpinan negara itu, Partai Bharatiya Janata, dan bertujuan membedakan umat Hindu dari minoritas lain di negara itu.
Muslim membentuk sekitar 13% dari 1,35 miliar penduduk India.
Pada Mei tahun ini, pengadilan India membebaskan 68 orang, termasuk seorang mantan menteri, dari tuduhan pembunuhan 11 Muslim. Muslim ini tewas dalam kerusuhan di Gujarat pada tahun 2002, ketika Narendra Modi menjadi gubernur negara bagian tersebut.
Kekerasan di negara bagian India barat telah merenggut sedikitnya 1.000 nyawa, kebanyakan dari mereka Muslim, setelah 59 peziarah Hindu tewas dalam kebakaran kereta api.
Narendra Modi, seorang nasionalis Hindu yang menjadi presiden negara bagian pada saat itu, dituduh menutupi kekerasan tersebut dan untuk sementara dilarang memasuki Amerika Serikat, namun dibebaskan pada tahun 2012 dan terpilih menjadi presiden pada tahun 2014. (HRY)
