Iqna melaporkan, bahwa Ahmad Ayat, Dirjen Kementrian Pendidikan dan Pelajaran Maroko dalam sambutannya pada acara seminar Internasional "Sejarah Nabi pada Kurikulum Pelajaran" di Tehran menjelaskan hal itu dan menambahkan, bahwa membicarakan sejarah nabi di Maroko memiliki ciri khas tersendiri yang didorong pada kecintaan sejati pada diri dan pribadi beliau saw.
Beliau melanjutkan, bahwa para pelajar di maroko menghafal sejarah kehidupan (Maulid) Nabi seperti mereka menghafal Al Quran. khususnya mereka yang hidup di bagian selatan. mereka biasa membacanya dalam bentuk syair setelah melaksanakan shalat maghrib dan Isya'.
pada kesempatan itu beliau juga menjelaskan beratnya tanggungjawab yang dipikul oleh para pendidik dan pengajar. sebagaimana beliau juga menerangkan tentang dua sistem belajar yang berlangsung di maroko; yaitu Tradisional dan Modern. pada sistem tradisional mereka belajar Al Quran, hadits, Fiqh dan Ushul Fiqh selain bahasa dan ilmu-ilmu sains.
Seabgai contoh lembaga pendidikan yang menerapkan sistem tradisional, tambahnya adalah "Darul Hadis Al Hasaniyah" yang juga mengajarkan sejarah Islam dan sejarah Al Quran selain ilmu-ilmu yangtelah disebutkan di atas.
Adapun sistem pelajaran modern lanjutnya hanya mengajarkan bagian yang terpenting dari kehidupan Rasul dan tidak menjelaskan secara terperinci kehidupan dan biograf serta sifat-sifat Nabi saw.
Pada akhir ceramahnya beliau mengharapkan adanya sistem belara yang lebih baik pada negara-negara Islam yang dapat menguak kehidupan Nabi dan menjadikannya sebagai solusi atas problema kemasyarakatan yang dihdapi. yang mana hal itu tentu membutuhkan adanya perubahan-perubahan tertentu pada buku pegangan dan hal-hal lainnya.
125957
