IQNA

Apakah Darah Warga Paris Lebih Berwarna dari Darah Warga Lebanon?

22:25 - November 15, 2015
Berita ID: 3452953
LEBANON (IQNA) - Saat peledakan Paris kemarin malam mendapat reaksi besar-besaran dari semua situs berita dan internasional, namun serangan teroris Beirut sama sekali tidak mendapat perhatian Amerika dan masyarakat Barat.

Menurut laporan IQNA, sudah puluhan tahun kelompok takfiri – teroris ISIS tengah melakukan pembunuhan dan kejahatan terhadap masyarakat tak berdosa di kawasan, khususnya di negara Irak dan Suriah.
Meskipun sampai sekarang ini para korban terbesar kelompok teroris ISIS, yang terlihat jejak kaki negara-negara Imperealis dalam pembentukannya adalah masyarakat muslim, namun mereka sama sekali tidak pernah bersimpati dengan kaum muslimin dan sebagian negara-negara kolonial dengan dukungan keuangan dan persenjataan senantiasa medukung kelompok takfiri –teroris tersebut dalam melakukan kejahatan kelompok radikal dalam membunuh kaum muslimin.
Namun beberapa waktu lalu, pasca serangan teroris ke beberapa titik di Paris, dengan cepat serangan tersebut dikaitkan dengan insiden Charlie Hebdo dan kelompok teroris ISIS.
Sampai sekarang ini belum banyak informasi yang didapat dalam insiden Paris, dan tidak ada seorangpun yang mau bertanggung jawab, sementara sudah mulai dilakukan pemberitaan besar-besaran media, statemen fanatisme dan anti Islam mereka dan diikuti dengan ucapan-ucapan penistaan dalam jejaring sosial terhadap muslim.
Tidak lama kemudian seluruh masyarakat muslim yang berjumlah 1 milyar 600 juta muslim dunia harus menanggung akibat serangan Paris tersebut.
Jika seandainya ISIS atau setiap organisasi radikal lainnya yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan tujuan mendiskreditkan nama Islam, namun tidaklah adil jika menyertakan seluruh kaum muslimin dunia dalam gejolak tersebut.
Sementara mayoritas orang-orang yang terbunuh oleh ISIS yang sedang berperang adalah seorang muslim.
Serangan teroris ISIS pada Kamis malam di kota Beirut Lebanon, yang terjadi satu hari sebelum serangan teroris di Paris juga termasuk kejahatan kelompok teroris ISIS terhadap kaum muslimin.
Meski demikian, serangan Beirut sama sekali tidak mendapatkan perhatian Amerika dan negara-negara Arab.
Insiden ini dimulai sejak terjadinya insiden 11 September dan sejak itu banyak sekali orang-orang di Barat berhasrat mengkaitkan semua aksi-aksi teroris dengan kaum muslimin.
Sementara mayoritas muslim dunia adalah masyarakat yang cinta perdamaian.
Demikian juga, statistik kejahatan di negara-negara Barat, semisalnya Amerika menunjukkan bahwa jumlah para korban insiden teroris, yang secara ngawur menisbatkannya kapada muslim, dibanding insiden teroris dalam negeri negara ini tidaklah sebanding.
Akan tetapi, seolah-olah insiden ini lebih dipertunjukkan atau disimbolkan untuk menyerasikan opini public untuk kebencian terhadap muslim dan perang politik kolonialis di negara-negara Timur Tengah untuk lebih gampang menguasai negara-negara tersebut.

3449052

Kunci-kunci: Politik
captcha