IQNA

Publikasi Wahabi dibawah Kedok Tafsir Berbahasa Persia di London

7:56 - March 11, 2017
Berita ID: 3471091
LONDON (IQNA) - Markas kebudayaan – Islam London yang dikelola dengan dukungan Arab Saudi, menyelenggarakan sebuah kursus 5 bulan edukasi tafsir al-Quran dengan bahasa Persia di markas tersebut, dengan tujuan publikasi ideologi wahabi.


Menurut laporan IQNA  seperti dikutip dari Russia Today, Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir dengan mendirikan dan mendukung sebagian markas kebudayaan - Islam di negara-negara Eropa, juga banyak melakukan upaya dalam ranah publikasi ideologi sekte Wahabi.

Dalam hal ini, markas kebudayaan – Islam London dengan kerjasama kantor tablig agama yang berafiliasi dengan kementerian wakaf, bimbingan dan dakwah Arab Saudi menyelenggarakan sebuah kursus tafsir al-Quran dengan bahasa Persia.

Manajemen markas kebudayaan – Islam London diemban oleh Ahmad bin Muhamamd al-Diban, pelajar fakultas teologi unversitas Islam Muhammad bin Saud, Arab Saudi, sementara universitas ini termasuk salah satu markas penting publikasi dan pengajaran ideologi dan ajaran-ajaran wahabi.

Acara penutupan kursus lima bulan edukasi tafsir dengan berbahasa Persia ini diselenggarakan Kamis (9/3) di tempat markas kebudayaan – Islam London.

Al-Diban lewat ceramahnya mengklaim bahwa markas ini merupakan tempat untuk mengumpulkan minoritas muslim Britania dan menunaikan permintaan dan kebutuhan mereka, dimana umat Islam baik Syiah maupun Ahlusunnah berlepas diri dari ideologi sesat wahabi, yang menjadi sumber ideologi dan keyakinan kelompok takfiri dan ekstrem.

Demikian juga, publikasi wahabi oleh rezim Al Saud di Eropa menyebabkan pada tahun-tahun terakhir banyak sekali orang-orang di komunitas Eropa yang memeluk agama Islam hasil dari pengaruh ajaran-ajaran menyimpang wahabi untuk bergabung dengan ISIS dan kelompok takfiri lainnya yang diberangkatkan ke Irak dan Suriah.

Markas kebudayaan – Islam London juga berencana menyelenggarakan kursus tafsir al-Quran dalam bahasa Arab, Inggris, Polandia, Kurdi, dan Hosa.

Markas kebudayaan – Islam London yang dikenal juga dengan masjid Central London didirikan pada tahun 1944 dan direnovasi pada tahun 1978 serta memiliki masjid dengan kapasitas 5000 jamaah dan termasuk markas kebudayaan – Islam tertua di Eropa.

http://iqna.ir/fa/news/3582573

captcha