Pentingnya Platform Virtual untuk Memperkenalkan Kalam Wahyu Sebagai Kitab Perdamaian di Hari Alquran Sedunia
Seyed Hassan Esmati, seorang peneliti dan aktivis Alquran dan mantan konselor kebudayaan Iran di Senegal, mengatakan kepada IQNA tentang kampanye "Hari Alquran Sedunia" yang diluncurkan oleh Darul Quran makam Huseini di Irak tahun lalu yang bertepatan dengan hari Bi’tsah Rasul pada tanggal 27 Rajab 1441, menjawab pertanyaan tentang hari ini dan bertapa kayanya program-programnya, yang dibahas di bawah ini:
IQNA: Pertama-tama, apa pendapat Anda tentang pengumuman Hari Alquran Sedunia di Irak oleh Darul Quran makam Huseini dan bagaimana Anda melihat tindakan ini?
Sebagai seseorang yang telah bertahun-tahun berkecimpung di bidang budaya internasional dengan fokus pada diplomasi Alquran, saya menyambut baik pengumuman Hari Quran Sedunia oleh Darul Quran makam Huseini karena beberapa alasan; Pertama-tama, Alquran adalah kitab universal, dan bertepatan dengan hari raya Mab’ats yang sebenarnya merupakan peringatan lahirnya kitab suci di alam manusia, yang layak dan sudah semestinya untuk penamaan ini. Kedua, Alquran telah populer secara universal sejak diturunkan; Ketiga, di era kontemporer ketika umat manusia bergelut dengan berbagai krisis, terutama krisis kehidupan yang tidak berarti, dan krisis global Corona telah mempercepat pencarian makna hidup oleh manusia, nampaknya umat manusia menyambut baik pemahaman yang lebih baik tentang Alquran. Tampaknya sambutan umat manusia untuk mengenal Alquran dan pemahaman yang lebih baik tentang ajarannya telah meningkat.
IQNA - Program apa yang harus dimasukkan di hari ini agar lebih baik dan lebih mengenalkan dunia, terutama non-Muslim, dengan konsep-konsep Alquran?
Menurut saya, program terbaik di Hari Alquran Sedunia adalah pengenalan kitab ini sebagai kitab kasih sayang, perdamaian dan pengetahuan kepada dunia dalam bentuk kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian dan seni, dan hari ini, melaksanakan kegiatan tersebut dalam konteks dunia maya sangat penting. Baru-baru ini, Seyed Jassem Mousavi, salah satu qori Iran internasional, bersama dengan qori dunia Islam lainnya, mengikuti kampanye qori sipil di dunia maya, yang menurut saya sangat sejalan dengan dimensi sosial bi’tsah dan tujuan-tujuan Hari Quran Sedunia.
IQNA: Seperti yang Anda ketahui, Irak telah menjadi pelopor gerakan ini dan makam Huseini bertanggung jawab atasnya, sedangkan Republik Islam Iran, karena kemampuan Alqurannya yang sangat baik, dapat memasuki bidang ini dan mengumumkan Hari Alquran Sedunia. Apa pendapat Anda tentang hal ini?
Ya, Irak telah melangkah maju dalam mengumumkan Hari Alquran Internasional dan kami mengatakan kepada mereka "pahala kalian Alquran", tetapi perlu dicatat bahwa pertama, kinerja-kinerja Alquran tidak dapat dibatasi pada waktu, tempat dan geografi seperti Alquran itu sendiri, dan kedua, Darul Quran telah menjalankan Ayat Alquran "Fastabiqul Khairaat" dan ketiga, saat ini solidaritas antara Iran dan Irak di berbagai tingkatan lebih dari sebelumnya, dan tentunya kerjasama Alquran antara Iran dan Irak dalam memperkenalkan dan mengembangkan diplomasi Alquran di dunia adalah langkah yang sangat penuh berkah; Prestasi-prestasi Alquran dan pengalaman negara Iran di bidang diplomasi Alquran dapat membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas program Hari Alquran Sedunia; Apalagi saya melihat bahwa sejumlah besar pengajar Alquran di negara ini juga mendukung gagasan Hari Alquran Sedunia.
IQNA – Di penghujung, jika Anda memiliki percakapan khusus, silakan.
Kata terakhir saya adalah bahwa menurut pendapat saya, ayat “Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus” yang lantunkan oleh Abdul Fattah Tarouti, qori kenamaan Alquran untuk Hari Alquran Sedunia, sangat cocok untk menjadi slogan Hari Alquran Sedunia. (hry)
