Menurut laporan IQNA dilasnir dari www.malaysiakini.com, Wakil Menteri Pendidikan Malaysia, Theo Nie Ching mengatakan dia sedang merealisasikan masalah ini setelah menerbitkan sebuah laporan di sebuah surat kabar berbahasa China di sekolah propinsi Malacca tentang kampanye Alquran.
Dia menambahkan, menurut administrator sekolah di Malacca, kampanye dimulai pada 2015 dan tidak ada paksaan (wajib) untuk siswa non-Muslim.
Surat kabar China mengklaim bahwa karena ambiguitas dalam mekanisme penyelenggaraan kampanye ini, siswa non-Muslim mungkin juga dipaksa untuk berpartisipasi di situ.
Malacca terletak di barat daya Malaysia. 66 persen dari satu juta penduduk kawasan ini adalah Muslim. 24% dari populasi propinsi ini adalah penganut Buddha, 6% Hindu dan 3% Kristen.