Menurut kantor berita IQNA, masjid ini terdiri dari 2 lantai. Lantai kedua digunakan untuk pertemuan-pertemuan dan acara resepsi pernikahan.
Sejarah Masjid
Jejak awal pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Ir. Soekarno yang membangun Masjid Agung Al-Furqon. Masjid ini kini jadi kebanggaan dan terbesar di kota ini.
Masjid paling megah, terletak di tempat strategis, selalu jadi tempat salat berjamah berbagai kalangan di Bandarlampung maupun daerah lainnya,digagas Presiden Soekarno pada tahun 1951,pada tahun itu Soekarno membeli lahan untuk masjid yang tepat di jantung Kota Bandarlampung dari Warga setempat, Soekarno kemudian mewakafkan lahan tersebut untuk masjid.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1961, di lahan tersebut diletakan fondasi, batu bata, dan tahapan lainnya untuk pembangunan sebuah masjid dan menjadi awal pembangunan Masjid Agung Al-Furqon (HRY)