Menurut koresponden IQNA yang dikirim ke Kuala Lumpur, pertemuan ini diadakan atas undangan Ali Asghar Mohammadi, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Malaysia, pada Jumat siang, 21 Oktober.
Dalam pertemuan ini, Duta Besar Iran di Malaysia menyambut para tamu dan merasa senang dengan lantunan qari Iran, dan menyampaikan harapan semoga berhasil dalam putaran musabaqoh ini dan mendapatkan peringkat teratas.
Dia melanjutkan percakapan dengan Alireza Moaf, Wakil Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam, merujuk pada kegiatan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) dan Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (Mapim), menekankan isu-isu seperti pembuatan kebijakan untuk memperkuat hubungan budaya Islam dengan pusat-pusat ini.
Demikian juga, selama pertemuan ini, Hosseini, instruktur perwakilan Iran di musabaqoh Malaysia, mengusulkan penerapan program bersama Alquran dengan Malaysia dan berkata, kami sangat kuat dalam mengajar dan mengadakan lokakarya pendidikan Alquran, dan mengirim guru dan qari ke negara ini dapat didefinisikan dalam kerangka kegiatan Alquran internasional untuk melihat dan memanfaatkan pelatihan kami.
Duta Besar Iran untuk Malaysia juga mengatakan dalam pertemuan ini: "Struktur politik Malaysia didasarkan pada tradisi dan berdasarkan itu, kedudukan ras dan agama ditentukan dan semua orang menikmati kemakmuran ekonomi yang setara." (HRY)