فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ
Apabila mata terbelalak (ketakutan),
وَخَسَفَ الْقَمَرُ
bulan pun telah hilang cahayanya,
وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
serta matahari dan bulan dikumpulkan,
يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ
pada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?”
كَلَّا لَا وَزَرَ
Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung.
إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ
(Hanya) kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu. (HRY)