IQNA

Menilik Kondisi Kaum Muslimin di Penjuru Dunia Menjelang Hari Raya Idul Fitri

13:55 - July 28, 2014
Berita ID: 1434448
Kita berada di ambang hari raya Idul Fitri, salah satu dari hari-hari raya dan perayaan-perayaan besar Islam, sementara 1,6 miliar populasi kaum muslimin berada dalam kesusahan, kesedihan mendalam dan masih dalam kondisi tertindas.

“Tahun ini, bersamaan dengan dimulainya bulan suci Ramadhan, rezim Zionis memulai agresinya pada malam hari dan semenjak saat itu populasi  1,8 juta kaum muslimin kawasan ini siang dan malam mereka berada dalam ketakutan, kecemasan, kedukaan atas kehilangan orang-orang yang mereka cintai,” demikian laporan berita IQNA, seperti dikutip dari kantor berita On Islam.
Akibat serangan rezim Israel ke Gaza yang masih terus berlangsung sampai sekarang ini dan penghentiannya belumlah jelas, kurang lebih 1000 warga Palestina, dimana sepertiga dari mereka adalah para wanita dan anak-anak telah meninggal dunia dan kurang lebih 6 ribu orang mengalami luka-luka. Begitu juga, karena kurangnya peralatan-peralatan medis, nyawa orang-orang yang terluka di ambang bahaya.
Begitu Juga dikarenakan serangan bom-bom ini banyak sekali warga Gaza yang kehilangan rumah dan tempat tinggal mereka.

Suriah
Di tahun keempat bentrokan di Suriah, banyak dari para penduduk sipil Suriah tewas, dan lebih dari 9 juta orang dari mereka terpaksa meninggalkan rumah-rumah dan menerima kondisi sulit terungsi sebagai tunawisma. Keluarga-keluarga korban dan tunawisma Suriah tahun ini menyambut bulan Ramadan dengan kondisi kritis.

Birma
Minoritas kaum muslimin Rohingya di Birma, semenjak tahun 1982 dengan diesahkannya undang-undang, mereka kehilangan hak kewarganegaraan dan dikenal di negerinya sebagai pendatang ilegal.
Dalam beberapa tahun terakhir ini Birma menjadi kancah berdarah serangan orang-orang Budha terhadap etnis muslim dan sampai sekarang ini banyak sekali dari etnis muslim negara ini terbunuh secara keji dan banyak sekali dari mereka menjadi tunawisma. Para tunawisma etnis muslim Myanmar sekarang ini kalau tidak tinggal di kamp-kamp perbatasan dengan kondisi yang kritis atau dipekerjakan sebagai budak atau terlibat dengan para bandit penyelundupan perdagangan organ-organ tubuh manusia.
Dengan ini semua, negara Myanmar sampai sekarang tidak mau membela etnis muslim dan menerima mereka sebagai penduduk resmi, dengan adanya sejarah panjang kehidupan mereka di negara ini.

Republik Afrika Tengah
Kaum muslimin Afrika Selatan sejak tahun kemarin, menjadi target pembunuhan keji dari pihak orang-orang Kristen di negara ini. Hal ini dikarenakan adanya kudeta dan lengsernya presiden Kristen sementara waktu.
Para militan Kristen Afrika Tengah dengan menyerang rumah-rumah dan masjid-masjid etnis muslim, mereka melakukan tindakan pembunuhan terhadap para wanita dan anak-anak serta menghabisi kekayaan-kekayaan kaum muslimin.
Akibat serangan ini, ribuan orang sampai sekarang terus terbunuh dan setidaknya satu juta orang dari 4,6 juta populasi etnis muslimin menjadi gelandangan dan hidup dengan kemiskinan dan kesusahan.

Cina
Minoritas etnis muslim berbahasa Turki, Uighur di Cina, populasinya berjumlah 8 juta orang dan mayoritas mereka tinggal di daerah Xinjiang juga berada di bawah tekanan negara ini.
Meskipun Xinjiang atau Turkistan Timur sudah merdeka sejak tahun 1955, namun mereka tetap berada dibawah tekanan-tekanan keamanan negara Cina.
Pejabat-pejabat Cina setiap tahunnya, khususnya pada bulan suci Ramadhan melakukan pembatasan-pembatasan ketat terhadap kaum muslimin, diantaranya adalah larangan berpuasa atau belajar Al-Quran.

India
Kurang lebih 140 juta etnis muslim tinggal di India, dimana mayoritas populasi mereka adalah orang-orang Hindu. Etnis muslim India di negara ini menjadi target diskriminisasi-diskriminisasi pekerjaan, agama dan lain-lain. Mereka yang bertahun-tahun sudah mengadukan diskriminisasi dan penindasan-penindasan sosial dan ekonomi, namun suara-suara mereka tidak membuahkan hasil, dengan kedatangan Naranda Mudi, Perdana Menteri India, yang tidak memiliki catatan baik dalam menangani kaum muslimin, Ramadhan tahun ini, mereka telah menyaksikan empat pembunuhan etnis muslim dari pihak orang-orang Hindu.
Bersamaan dengan terpilihnya Mudi pada bulan Mei yang lalu, 45 etnis muslim lainnya terbunuh karena mereka tidak membela Mudi.

Angola
Di Musim dingin tahun 2013, Negara Angola menyatakan keilegalan pendeklarasian Islam dan perintah penutupan masjid dan Menteri Kebudayaan negara ini selain menyebut Islam sebagai “sekte”, ia juga menganggapnya Ilegal.
Menurut penduduk Islam Angola, 78 masjid di penjuru negara ini sampai sekarang keseluruhannya diliburkan kecuali hanya beberapa masjid di kota Luanda, ibu kota Angola.

1433580

captcha