IQNA

Berita Terakhir Perkembangan Gaza/ dari Penegasan Khaled Meshaal Akan Urgensitas Penghapusan Pemblokadean Gaza Sampai Mulainya Genjatan Senjata 27 Jam

7:36 - August 14, 2014
Berita ID: 1439221
Kepala Biro Politik Faksi Hamas mengumumkan segala bentuk genjatan senjata permanen harus berakhir dengan pengakhiran pemblokadean Gaza.

Khaled Meshaal saat wawancara dengan Kantor Berita Perancis mengatakan, “Genjatan senjata adalah salah satu sarana atau taktik, yang dilakukan, dalam rangka mewujudkan zona yang tepat untuk kesuksesan negosiasi dan atau mempermudah masuknya bala bantuan,” demikian laporan IQNA,  seperti dikutip dari kantor berita al-Yaum al-Sabi’.
“Tujuan yang kami bersikeras terhadapnya adalah perealisasian aspirasi-aspirasi rakyat Palestina, dan adapun para penduduk jalur Gaza yang hidup dengan tanpa pemblokadean adalah permasalahan yang tidak dapat ditutup-titupi,” imbuhnya.
Kepala Biro Politik Faksi Muqawamah Islam Palestina (Hamas) menyatakan, “Kami bersikeras pada tujuan ini dan dengan adanya segala bentuk keterlambatan dan keregangan masalah ini dari pihak Israel dan lanjutan serangan terhadap rakyat Palestina, Faksi Hamas dan kekuatan-kekuatan Palestina lainnya siap berjuang dan tetap teguh dalam medan pertempuran dan politik.”

Kesepakatan Dengan Genjatan Senjata 72 Jam
Ucapan ini dipaparkan dalam kondisi pihak Palestina dan Israel telah sepakat untuk melakukan genjatan senjata 72 jam, kemarin malam, sehingga dibawah naungan genjatan senjata ini, mereka memulai negoisasinya di Kairo untuk meraih genjatan senjata permanen.
Demikian juga, Izzat al-Rishq, salah seorang pemimpin Hamas, mengumumkan bahwa delegasi Palestina sepakat dengan genjatan senjata 72 jam yang dimulai pukul 01.00 dini hari waktu setempat.
Al- Rishq mengatakan bahwa delegasi Palestina bersikeras untuk merealisasikan semua aspirasi rakyat Palestina.
Pihak Palestina dan Israel pada Minggu lalu juga menerima genjatan senjata 72 jam, namun penolakan rezim Zionis akan penerimaan syarat penghapusan pemblokadean jalur Gaza yang dimulai sejak tahun 2007, telah membatalkan negoisasi.
Tewasnya 456 Anak-Anak Kecil dan 237 Wanita dalam Serangan Israel ke Gaza
Dari pihak lain, laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang korban Gaza, disamping mengakui bahwa sebagian besar yang tewas akibat serangan rezim Zionis adalah warga sipil, juga mengumumkan bahwa 456 anak-anak kecil juga tewas akibat serangan ini.
PBB dalam laporan terbarunya, pada hari Minggu (10/8/2014), mengumumkan bahwa 456 anak kecil meninggal dunia akibat serangan Israel ke jalur Gaza.
Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB juga mengisyaratkan dampak serangan rezim Zionis terhadap masjid-masjid, rumah tinggal, dan sekolah PBB.
Dalam laporan tersebut, jumlah seluruh orang yang tewas sejak dimulainya serangan ke jalur Gaza berjumlah 1948, sedang 1402 diantaranya adalah warga sipil. 456 dari mereka adalah anak-anak kecil dan 237 wanita.
Laporan ini mengumumkan, jumlah tewasnya pihak Israel adalah 67 orang, dimana 64 dari mereka adalah militer.
Demikian juga, serangan rezim Zionis telah menghancurkan atau mengakibatkan kerusakan fatal terhadap 11855 perumahan di Gaza. Biaya untuk merenovasi perumahan ini berkisar US$ 410 juta.

1437987

tanda nama: Gaza
captcha