Menurut laporan IQNA, Abu Dzar Ibrahimi Turkaman, Ketua Organisasi Budaya dan Hubungan Islam, dalam pertemuan 12 anggota Komisi Haji Majelis Indonesia kemarin hari, (12/8/2014), dengan mengisyaratkan peningkatan konflik di negeri-negeri Islam, mengatakan, “Pada abad terakhir, terutama dalam beberapa dekade terakhir, banyak sekali kejadian-kejadian berbahaya di dunia Islam, yang sama sekali tidak bermanfaat untuk kaum muslimin.”
Sejak munculnya Islam sampai sekarang ini, kaum muslimin sama sekali tidak pernah tenggelam dalam konflik dengan kadar ukuran seperti sekarang ini. Kami sekarang ini memahami bahwa imam Khomeini (ra) tiga puluh tahun yang lalu telah memprediksikan kondisi ini dan karena inilah beliau mendirikan Minggu Persatuan. Kita harus mengetahui bahwa Syiah dan Sunni, mengikuti satu Tuhan, satu Kitab, dan satu Rasul (saw), dan sama sekali tidak memiliki perselisihan,” tegas Turkaman.
Selanjutnya, Ketua Organisasi Budaya dan Hubungan Islam, menambahkan, “Organisasi Budaya dan Hubungan Islam memiliki perwakilan-perwakilan kebudayaan lebih dari 60 negara dan mampu memberikan pengaruh dalam hubungan-hubungan kebudayaan di dunia Islam. Demikian juga, kami yakin bahwa pembentukan Dewan Ulama Iran dan Indonesia dan pendirian pertemuan-pertemuan kebudayaan bersama antara dua negara, akan mampu memberikan efektifitas yang baik bagi kedua belah pihak.
Dia mengingatkan, “Dengan demikian, kita harus berusaha supaya dengan berdasarkan kesepakatan MOU empat tahun yang lalu antara Iran dan Dewan Ilmiah Indonesia, maka kita harus membentuk Dewan Ulama Iran dan Islam.”
Dalam kelanjutan pertemuan tersebut, Fuad Zakaria, Ketua Komisi Haji Majelis Indonesia dan Hujjatul Islam Abul Qasimi, Asisten Internasional Organisasi Budaya dan Hubungan Islam, dalam ceramahnya menjelaskan opioninya mengenai interaksi kebudayaan antara Iran dan Indonesia, mengenalkan mazhab Syiah dan menyelesaikan ambiguitas dalam masyarakat Indonesia terhadap agama/mazhab, dan kondisi dunia Islam sekarang ini dan bagaimanakah pembentukan masyarakat Indonesia.
Perlu diingat bahwa, perwakilan-perwakilan Indonesia di Majelis negara ini dalam rangka mengunjungi Organisasi Budaya dan Hubungan Islam dan pelaksanaan interaksi dengan ketua organisasi ini mereka menemui Abu Dzar Ibrahimi, di aula pertemuan Komplek Imam Khomeini (ra), Hujjatul Islam Abdul Qasimi, Asisten Internasional dan Rabbani, Mantan Konsultan Kebudayaan Iran di Indonesia juga ikut hadir dalam pertemuan ini.