IQNA

Mantan Konsultan Kebudayaan Iran di Qatar: Persaingan “Tijan al-Nur” dan Taman Tanaman Al-Quran Merupakan Inisiatif Qurani Pemerintahan Qatar

10:19 - August 27, 2014
Berita ID: 1443652
Hujjatul Islam Imam Zadeh mengatakan, “Persaingan Al-Quran “Tijan al-Nur” lewat jaringan satelit Al-Jazeera anak-anak, taman tanaman Al-Quran, cetakan Al-Quran nasional dan pameran Al-Quran “Katara” termasuk konstribusi penting Al-Quran pemerintahan Qatar.

Hujjatul Islam wa al-Muslimin Ali Imam Zadeh, Mantan Konsultan Kebudayaan Iran di Qatar saat wawancara dengan IQNA menjelaskan program-program Al-Quran pemerintahan Qatar di negara ini. Dia di sela-sela statemennya, mengatakan, “Pengelola utama aktivitas Al-Quran di Qatar, adalah Kementerian Pewakafan negara ini. Di samping departemen ini, ada Departemen Kebudayaan negara ini yang juga memiliki sebuah administrasi global yang menangani aktivitas para remaja. Administrasi ini terdiri dari tiga bagian, aktivitas keagamaan, aktivitas kesenian, dan aktivitas ilmiah, yang mana aktivitas Al-Quran dioperasionalkan dalam bentuk aktivitas keagamaan dan bagian ini menaungi 17 pusat di seluruh Qatar.”
“Bagian aktivitas keagamaan administrasi Departemen Kebudayaan Qatar memiliki dua aktivitas, laki-laki dan perempuan dan kebanyakan aktifitasnya terfokuskan pada aktivitas Al-Quran musim panas. Bagian ini memiliki keuangan dan perangkat keras serta software yang baik dan melakukan pekerjaan Quran. Pertahunnya selalu menyelenggarakan kompetisi hafalan Al-Quran dan hadis untuk para pemuda dan remaja dan pada tahun 2012, dengan partisipasi Konsultan Kebudayaan Iran di Qatar, para pelajar sekolah Iran ikut berpartisipasi dalam kompetisi ini,” tambahnya.
Hujjatul Islam Imam Zadeh yang sudah menjadi Konsultan Kebudayaan Iran di Qatar selama periode 2010-2013 menegaskan, “Salah satu pusat Al-Quran yang aktif di Qatar adalah pusat-pusat swasta, yang di antara ini semua adalah Majma Syekh Anshari di Doha, ibu kota Qatar, adalah pusat terpopuler dan melaksanakan aktivitas-aktivitas Al-Quran secara indikator.”


“Tijan al-Nur”; Kompetisi Al-Quran dalam Jaringan Al-Jazeera
Mantan Konsultan Kebudayaan Iran di Qatar menganggap penyelenggaraan kompetisi “Tijan al-Nur” di jaringan satelit “Al-jazeera” bagi anak-anak adalah sebagai salah satu aktivitas Al-Quran di Qatar. “Kompetisi ini yang bekerjasama dengan Departemen Pewakafan akan menyelenggarakannya untuk kelompok umur 9-13 tahun dan kenyataannya adalah salah satu kompetisi yang diperuntukkan untuk kelompok umur anak-anak kecil yang paling banyak meraih hadiahnya,” introduksi dia.
“Direktur jaringan Al-Jazeera pada masa aktif saya sebagai konsultan di Qatar, mengundang kami dalam acara penutupan kompetisi, dan meminta kepada kami untuk mengikutsertakan salah seorang qari remaja Iran dalam acara tersebut sebagai qari kebanggaan, dan kami juga menyetujuinya dan dalam acara itu qari Iran ini membaca ayat-ayat Al-Quran. Di akhir acara tersebut, para pejabat Qatar mengakui jika qari Iran ini ikut serta dalam kompetisi Tijan al-Nur, sudah pasti akan meraih juara pertama,” tambahnya.


Percetakan Al-Quran Nasional Qatar
Hujjatul Islam wa al-Muslimin Imam Zadeh memberikan pernyataan bahwa pemerintahan Qatar melakukan penerbitan dan pemublikasian Al-Quran nasional negara ini. “Al-Quran ini, 13 tahun yang lalu ditulis oleh tiga orang penulis terkemuka dan Ubaidah Muhammad Shalih al-Banki, staf Ahli Menteri Kebudayaan Qatar ikut bekerjasama dalam penulisan dan kaligrafi surah-surah pokok dan Al-Quran ini diterbitkan dalam pelbagai ukuran di Turki dan para pejabat Qatar biasanya untuk memperingatinya dengan menghadiahkannya kepada tokoh-tokoh agama dan kebudayaan di berbagai Negara.


Aktivitas Isi Kandungan dengan Topik Al-Quran di Pusat “Al-Fanar”
Mantan Konsultan Kebudayaan Iran di Qatar mengingatkan, “Markas “Al-Fanar” Qatar pengelola pengenalan dan tabligh Islam untuk non-muslim, yang sesuai dengan statistik yang diumumkan tiap tahunnya, 3 ribu non-muslim mendapatkan hidayah dan bimbingan memeluk Islam dari pusat ini. Pusat ini beraktivitas di bawah pengawasan Kementerian Kebudayaan dan melakukan aktivitas isi dengan topik Al-Quran.


Pameran Al-Quran “Katara”
Dia dengan mengisayaratkan penyelenggaraan pameran Al-Quran di kota Kebudayaan Katara- Qatar, menegaskan, “Pameran ini diselenggarakan pada hari-hari bulan Ramadhan dan di situ para seniman dari pelbagai negara dunia ikut hadir. Karya dan produksi Al-Qurannya seperti papan-papan Al-Quran dan Al-Quran bernilainya dipajang di pameran.”
Hujjatul Islam Imam Zadeh, juga memperhatikan aktivitas museum Islam Qatar. “Banyak sekali museum Qatar yang aktif, yang paling pentingnya adalah museum kesenian Islam negara ini, yang sangat indah sekali. Salah satu dari arsitek top dunia telah mendesainnya, dan karya-karya Al-Quran disimpan di museum ini, yang mana para pejabat Qatar memiliki perhatian khusus akan hal ini,” jelasnya.
Mantan Konsultan Kebudayaan Iran di Qatar mengingatkan, “Museum “Syekh Faishal” merupakan salah satu museum Qatar, yang berada di luar kota Doha dan dianggap sebagai museum pribadi terbesar di Teluk Persia. Dalam museum ini telah disimpan perbagai jenis karya sejarah yang marak di museum-museum, misalnya adalah Al-Quran-Al-Quran bernilai.”


Pengenalan Aktivitas Al-Quran Pelbagai Negara dalam Pameran Buku Qatar
Dia mengatakan, “Penyelenggaraan pameran internasional buku di Qatar termasuk aktivitas tahunan yang marak di negara ini, yang mana sebagaian darinya berkaitan khusus dengan aktivitas Al-Quran dari pelbagai negara. Delegasi pelbagai negara ikut berpartisipasi dalam pameran ini, di antaranya adalah Iran dan memamerkan aktivitas Al-Qurannya, termasuk di antaranya adalah Al-Quran bernilai.”
Hujjatul Islam Imam Zadeh dengan statemen bahwa ritual dan berbagai acara di Qatar dimulai dengan ayat-ayat Al-Quran dan bacaan lantunan-lantunan ayat-ayat Kalamullah al-Majid adalah bagian akhir dari acara ini. “Orang-orang Qatar dalam majelis dan acara-acara yang dihadiri oleh orang luar, menerjemahkan ayat-ayat Al-Quran yang dibaca ke dalam bahasa Inggris dan menunjukkannya di layar monitor, yang mana ini merupakan satu daya tarik dan langkah dalam pemublikasian Kalam Ilahi,” tegasnya.


Taman Tanaman Qurani Qatar
Dalam kelanjutan wawancara ini, Asisten Kebudayaan-Pendidikan Jamiah al-Musthafa (Saw) al-Alamiyah cabang Teheran menganggap taman tanaman Al-Quran sebagai salah satu inisiatif pemerintah Qatar. “Di taman ini dikumpulkan contoh-contoh tumbuhan Al-Quran dan ditampilkan di hadapan pandangan umum serta kegunaan tumbuhan ini juga dijelaskan dan dideskripsikan dalam dua bahasa, Arab dan Inggris,” ucapnya.
Hujjatul Islam Imam Zadeh menegaskan, “Salah seorang sebagai pembimbing yang menyertai pengunjung dan mengenalkan berbagai sektor taman ini kepada mereka. Begitu juga ditulis sebuah buku tanaman Al-Quran di Qatar.”
Dia menjelaskan bahwa krisis Suriah telah banyak mempengaruhi hubungan Iran dan Qatar. “Setahun yang lalu dari masa aktifku sebagai Konsultan Kebudayaan di Qatar krisis Suriah telah dimulai dan krisis ini dengan berbagai dalil telah mempengaruhi hubungan Iran dan Qatar. Interaksi keagamaan dan Al-Quran dua negara tersebut agak terbatasi yang menyebabkan para hafiz dan para qari Iran yang diutus untuk mengoperasikan program-program Al-Quran di Qatar, jarang sekali hadir di negara ini dan untuk kedepannya saya mengharap hubungan ini semakin bertambah baik,” tegasnya.
Pengutusan Para Pengajar Al-Quran Ke Sekolah-sekolah Iran di Qatar
Selanjutnya, Hujjatul Islam Ali Imam Zadeh mengemukakan, “Departemen Pendidikan dan Pengembangan Iran mampu mengembangkan potensi Al-Quran sekolah-sekolah ini melalui pengiriman para pengajar Al-Quran ke sekolah-sekolah Iran yang bermukim di Qatar, dimana untuk kedepannya mereka akan menjadi mubaligh kebudayaan Iran Islam.”
Mantan Konsultan negara kami di Qatar dengan menegaskan pengiriman para guru dan pengajar Al-Quran ke Qatar dalam rangka mendidik para pelajar menjadi mubaligh kebudayaan Iran-Islam, menegaskan, “Departemen Pendidikan dan Pengembangan negara kami mampu mendatangkan para pengajar Al-Quran ke sekolah-sekolah Iran yang bermukim di Qatar, sehingga para pelajar Iran, yang kurang lebih 1200 orang (laki-laki dan perempuan) dan sebagian dari mereka adalah Syiah dan sebagian lagi adalah Sunni, bisa mengenal Al-Quran dan menyiapkan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi Al-Quran ini.”
“Jika para pelajar Iran yang bermukim di Qatar menguasai Al-Quran dan memiliki kemampuan partisipasi dalam kompetisi ini, maka mereka akan meraih tingkat yang lebih baik dalam partisipasi kompetisi tersebut dan ini merupakan tabligh terbesar untuk negara kita dan merupakan sebuah kebanggaan untuk kami, orang-orang Iran,” lanjut Hujjatul Islam Imam Zadeh.
Di akhir kata, dia mengatakan, “Di sekolah-sekolah Iran Qatar terdapat banyak sekali potensi-potensi Al-Quran, yang mana mereka di masa yang akan datang dapat menjadi mubaligh yang baik untuk negara Iran. Namun di sekolah-sekolah ini dirasakan kekurangan guru pengajar Al-Quran, dengan demikian dapat mengutus para Qari, para pemadah, dan para mubaligh sebagai guru di sekolah-sekolah Qatar, sehingga potensi-potensi yang ada ini dapat dikembangkan.”

1442761

tanda nama: Iran Islam
captcha