IQNA

Pemimpin Tertinggi Revolusi Memaparkan: Takfiri; Senjata Para Musuh Untuk Menciptakaan Konflik di Kalangan Kaum Muslimin dan Lalai Terhadap Masalah Palestina

10:21 - September 08, 2014
Berita ID: 1447892
Ayatollah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan praktisi haji menjelaskan: Takfiri, dalam kondisi sekarang ini, merupakan salah satu senjata dan agen-agen para musuh Islam untuk menciptakan konflik di kalangan kaum muslimin dan menyibukkan mereka dengan yang lainnya, dengan maksud melalaikan masalah Palestina dan berkhidmat untuk kemaslahatan rezim Zionis.

“Sayid Ali Khamenei, Minggu pagi (7/9/2014), dalam pertemuan praktisi haji tahun ini, menganggap haji sebagai salah satu kesempatan besar untuk pemanfaatan umat Islam dari kelunakan-kelunakan spiritual tanah suci wahyu dan menguatkan korelasi dirinya dengan Allah (Swt) dan demikian juga pembahasan dan tukar pendapat dengan selainnya untuk menghilangkan problem dunia Islam dan beliau menegaskan, “Sekarang ini, salah satu permasalahan penting dunia Islam, adalah upaya luas kekuatan-kekuatan besar dan agen-agen mereka untuk menciptakan konflik di kalangan umat Islam, yang harus ditindak dengan menggunakan kesempatan haji yang sangat langka ini, guna menciptakan persatuan dan kesepahaman, serta menghilangkan faktor-faktor perselisihan dan buruk sangka,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Berita kantor Pemimpin Tertinggi Iran.
Pemimpin Agung Revolusi Islam dalam pertemuan ini, dengan mengucapkan selamat atas hari kelahiran hujjah kedelapan, imam Ridha (As), menyebut makam mulia beliau di Khurasan sebagai sumber keberkahan dan markas zikir, perhatian, dan tauhid dan dengan mengisyaratkan metode dan program terencana beliau untuk melawan konspirasi sistem politik keras dan lalim pada waktu itu mengatakan, “Imam Ridha (As) dengan bertawakal kepada Allah dan dengan rencana Ilahi, serta pandangan valid kewilayahan beliau mampu merubah peta permusuhan dan kecerdikan yang dibentangkan untuk menentang beliau menciptakan sebuah gerakan besar dalam rangka menyebarkan ajaran-ajaran Al-Quran dan ternisbatkan kepada Ahlulbait (As) dalam pemikiran dunia Islam.”
Kemudian, Ayatollah Sayid Ali Khamenei berkenaan dengan tema haji, menganggap musim haji sebagai kesempatan besar nan berharga guna meluruskan urusan-urusan religi, maknawi, dan meluruskan permasalahan-permasalahan penting dunia Islam dan beliau menambahkan, “Kaum muslimin pada hari-hari haji ini, harus mendapatkan kemaknawiahan perjalanan Ilahi ini dan mengokohkan korelasi dirinya dengan Allah (Swt), dimana setelah bepergian haji tersebut, seolah-olah terlihat perubahan hakiki dalam pelaksana haji.”
Beliau berkenaan dengan penggunaan kesempatan haji untuk mengulas permasalahan-permasalahan penting dunia Islam dan bertukar pendapat dalam rangka menghilangkan problem, menambahkan, “Sekarang ini dunia Islam berada dalam kondisi genting dan salah satu permasalahan terpentingnya adalah upaya dan tips-tips kekuatan dominan untuk menciptakan konflik dan buruk sangka dikalangan kaum muslimin.”
Pemimpin Agung Revolusi Islam dengan menegaskan bahwa pada hari-hari haji, harus berupaya dengan segenap tenaga dalam rangka menjernihkan hati dan mengurangi dendam-dendam buatan, mengatakan, “Ironisnya, sebagian dari kaum muslimin, baik itu Syiah ataupun Ahlisunah, dikarenakan kelalaian, membantu para musuh umat Islam dengan melakukan tuduhan dan kebohongan dan berkhidmat untuk kemaslahatan Amerika dan Zionis.”
Ayatollah Sayid Ali Khamenei mengingatkan, kaum muslimin harus mengambil senjata musuh dari tangannya dengan kecerdikan dan empati. Beliau menganggap takfiri dalam kondisi sekarang ini, sebagai salah satu senjata dan agen-agen para musuh Islam untuk menciptakan konflik di kalangan kaum muslimin dan menyibukkan mereka dengan yang lainnya dengan maksud melalaikan masalah Palestina dan berkhidmat untuk kemaslahatan rezim Zionis dan beliau menegaskan, “Masalah Palestina, adalah permasalahan pertama dunia Islam, yang harus diperhatikan dalam haji.”
“Untungnya, kaum muslimin sekarang ini dalam permasalahan Palestina memiliki kekuatan yang lebih tinggi, dimana kasus perang 50 hari Gaza dan kalahnya rezim Zionis merupakan contoh nyata sebagai simbol kekuatan Barat di kawasan dihadapan masyarakat terbatas dan terblokade Gaza, yang memiliki fasilitis sangat minim sekali,” tambah Pemimpin Agung Revolusi Islam.
Beliau mengingatkan,”Kemenangan akhir Gaza menunjukkan bahwa kaum muslimin adalah orang-orang yang kuat dan memiliki banyak kemampuan, menantang segala bentuk permusuhan dan membela diri mereka.”
“Janganlah kita meremehkan Islam, Al-Quran, iman, dan umat Islam dan kita harus tahu bahwa kita mampu melawan kezaliman sistem-sistem congkak,” ucap beliau.
Pemimpin Agung Revolusi Islam di akhir wejangannya dengan mengisyaratkan peningkatan kesejahteraan maknawi kepada para jemaah haji Iran di tahun-tahun akhir, mengingatkan, “Tidak boleh puas dengan batasan yang ada ini, akan tetapi dengan menghilangkan kesenjangan yang tersisa, harus diciptakan sebuah kondisi supaya mampu menggunakan kesempatan musim haji dengan semaksimal mungkin.”
Sebelum ceramah, Pemimpin Agung Revolusi, Hujjatul Islam wal Muslimin Qadhi Askar, wakil wali fakih dan pembimbing para penziarah Iran, di sela-sela ucapan selamat atas kelahiran imam Ridha (as) menyebut manajemen haji sebagai manajemen jihad, kolaborasi, dan pemobilisasian dan dia menegaskan, “Dengan memperhatikan kondisi kawasan dan dunia Islam dalam rangka pemanfaatan dari kapasitas perjalanan bercahaya ini, maka kami memilih “Haji, Maknawiah, Harga Diri, dan Persatuan Islam”, sebagai slogan haji tahun ini, sehingga menjadi poros program-program haji dalam semua area.
Hujjatul Islam wal Muslimin Qadhi Askar mengumumkan pemberian pelayanan yang baik kepada para jemaah haji, dan menggantikan Republik Islam Iran sebagai tauladan untuk negara-negara lainnya dalam penyelenggaraan haji, pengenalan para jemaah haji Iran dengan filsafat haji, pemberian pelatihan yang diperlukan kepada para penyelenggara haji dan penyelenggaraan pertemuan khusus dan konferensi pendidikan – pengarahan termasuk aktivitas dan program-progam Bi’tsah Pemimpin Agung Iran.
Demikian juga, Wahedi ketua organisasi Haji dan ziarah memaparkan laporan aktivitas organisasi ini.
Dia menganggap perubahan 25% faktor pelaksanaan haji, pemberian pelayanan kedokteran siang dan malam, berkurangnya biaya, peningkatan 150% pengiriman barang-barang yang diperlukan para jemaah haji ke Arab Saudi dan pemberian pelayaan yang baik kepada para jemaah haji Iran di luar negeri termasuk tindakan dan program-program organisasi pada tahun ini dan mengatakan, “Pengiriman haji 64 ribu orang tahun ini dalam bentuk 450 karavan dari 19 kloter penerbangan.”
Sebelum pertemuan ini, Pemimpin Agung Revolusi Iran mengunjungi pameran galeri foto tempat-tempat suci di Madinah Al-Munawwaroh dan Makkah Al-Muazdzomah dan demikian juga kebudayaan Bi’tsah Pemimpin Agung Revolusi.

1447548

tanda nama: Iran Islam
captcha