“Pertemuan ini diselenggarakan dengan tujuan mengenalkan Islam sebagai agama perdamaian dan menolak korelasinya dengan terorisme, mengecam kejahatan-kejahatan anasir teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan menciptakan perbedaan antara teror dan agama Islam yang cerah,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Berita ANSAmed.
Dalam pertemuan ini, markas kebudayaan Islam masjid Jami’ Roma dan Loura Boldrini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Italia, yang mewakili para petinggi negara ini menegaskan akan perdamaian Islam dan mengecam kekerasan dengan nama agama suci ini.
“Meskipun ISIS merupakan sebuah ancaman bagi Barat dan seluruh dunia, tetapi ia juga termasuk bahaya yang besar bagi dunia Islam. Orang-orang yang menjadi korban adalah para warga muslim, yang mana tanah mereka telah dijadikan target oleh orang-orang yang memanfaatkan untuk mendapatkan kekuatan dengan nama Islam,” ucap Boldrini.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Italia dalam acara ini, dengan dihadiri oleh para duta dari beberapa negara Islam di Italia mengumumkan, para teroris ini dengan memburukkan Islam telah merumitkan kehidupan jutaan kaum muslimin.
Bersamaan dengan acara ini, sekelompok masyarakat di luar masjid jami’ Roma dengan mengecam kekerasan ISIS, juga meminta media-media dan masyarakat Italia untuk tidak melihat kaum muslimin dengan pandangan teroris yang mana mereka telah dijadikan target.