IQNA

Juri Indonesia pada Musabaqoh Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim:

Komitmen dengan Irama dan Khusyu’ dalam Tilawah Merupakan Kriteria Terpenting dalam Penilaian pada Jurusan Suara

8:53 - November 17, 2014
Berita ID: 1473998
INDONESIA - Dr. Said Agil Husin Al-Munawar, Juri Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim menegaskan, di antara kriteria yang akan saya pertimbangkan dalam menilai para kompetitor dalam jurusan suara adalah komitmen terhadap irama, keharmonisan dan keindahan suara serta kekhusyu’an dalam bertilawah.

Dr. Said Agil Husin Al-Munawar, qari terkemuka Indonesia dan dewan juri Musabaqoh Internasional Al-Quran Kelima Para Mahasiswa Muslim, yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada bulan Januari tahun ini di Teheran, saat wawancara dengan IQNA,  dengan menjelaskan hal ini mengatakan, “Saya lahir di kota Palembang, di Sumatera Selatan pada tahun 1954 M dan sekarang ini saya mengajar jurusan Teologi dan Ulumul Quran di Universitas Islam pemerintah kota ini.”


Dr. Said Husin Al-Munawar menambahkan, dalam ranah tilawah Al-Quran Al-Karim, saya termotivasi oleh para qari besar Mesir. Saya mendengarkan lebih dari 400 qari yang kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Mesir dan saya termotivasi dari mereka semua. Namun, yang lebih memotivasi saya adalah Syaikh Mustafa Ismail, Syaikh Mahmud  Ali Al-Banna dan Syaikh Muhammad al-Laitsi.


“Pada tahun 1978 M saya pergi ke Madinah al-Munawwaroh untuk belajar dan dan saya belajar di Universitas Islam kota ini dan di sanalah untuk pertama kalinya saya mulai menghafal Al-Quran Al-Karim,” tegasnya.
Selanjutnya, juri internasional Al-Quran Al-Karim ini mengemukakan, saya ikut berpartisipasi dalam musabaqoh Al-Quran sedari SMA dan dalam musabaqoh-musabaqoh tersebut saya meraih pelbagai peringkat dan pada jenjang SMA saya pergi ke Amerika untuk berpartisipasi dalam sebuah musabaqoh internasional Al-Quran dan di situ saya mendapatkan juara.


“Sejak saya pergi belajar ke Madinah al-Munawwaroh, saya hadir dalam musabaqoh-musabaqoh domestik dan internasional Al-Quran Al-Karim hanya sebagai juri belaka dan tidak berpartisipasi sebagai kompetitor dalam kompetisi-kompetisi Al-Quran,” ungkapnya.


Dr. Said Agil Husin Al-Munawar mengenai tingkat aktivitas-aktivitas Al-Quran di Indonesia, khususnya di pusat-pusat universitas mengatakan, “Banyak sekali musabaqoh-musabaqoh Al-Quran diselenggarakan di Indonesia dan musabaqoh ini mencakup pelbagai jurusan.”
Menurut penuturannya, musabaqoh Al-Quran Al-Karim di Indonesia diselenggarakan untuk semua kalangan umur, dari mulai anak-anak, para remaja sampai para orang tua.
Dr. Agil Husin Al-Munawar menegaskan, di Indonesia juga diselenggarakan musabaqoh internasional Al-Quran Al-Karim khusus para mahasiswa, yang mana di situ hanya dihadiri oleh para mahasiswa semata.
Selanjutnya dia, mengenai jurusan penjurian dan kriteria terpenting penilaiannya mengatakan, “Biasanya saya menjadi juri dalam jurusan suara dan saya menilai para partisipan dari aspek keharmonisan bacaan, keindahan tilawah, tingkatan suara dan tolok ukur komitmen dengan nada.”
Di antara kriteria penilaian lain sesuai penuturannya adalah khusyu’ dan spiritual dalam tilawah, tadabbur dalam makna dan demikian juga memiliki nafas yang panjang dalam tilawah.
Dr. Said Agil Husin Al-Munawar dalam kelanjutan wawancaranya meminta para partisipan Musabaqoh Internasional Al-Quran Al-Karim Kelima Para Mahasiswa Muslim supaya para peserta berpartisipasi dengan memiliki bekal informasi yang cukup baik dari seni-seni tilawah, ritme-ritme musik dan cara-cara mengontrol pernafasan dan membuka pernafasan dalam bacaan-bacaan panjang dalam musabaqoh ini.
Juri Musabaqoh Internasional Al-Quran Al-Karim Kelima Para Mahasiswa Muslim mengenai tata cara pendidikan hafalan dan bacaan Al-Quran Al-Karim di Indonesia menegaskan, pendidikan Al-Quran Al-Karim di Indonesia biasanya berlangsung di tempat-tempat pendidikan dan fakultas-fakultas Al-Quran khusus untuk perempuan dan laki-laki dan semua markas-markas ini mengikuti metode-metode pendidikan pemerintah, yang sudah marak di sekolah-sekolah dan universitas-universitas Indonesia.
Perlu diingat, Dr. Agil Husin Al-Munawar ikut berpartisipasi sebagai dewan juri dalam pelbagai musabaqoh Internasional Al-Quran Al-Karim di seluruh penjuru dunia Islam dan menurut penuturannya, dia telah menjadi dewan juri dalam 10 periode di Musabaqoh Internasional Al-Quran Malaysia dan 4 periode dalam Musabaqoh Internasional Al-Quran Al-Karim di Iran.
Demikian juga, dia ikut hadir sebagai dewan juri dalam musabaqoh internasional Al-Quran di Mesir, Kuwait, Dubai, Yordania, Sri lanka dan Brunei.
Dr. Agil Husin Al-Munawar memiliki banyak karya dalam bahasa Inggris dalam ranah masalah-masalah Al-Quran dan juga beberapa makalah, di antaranya adalah “Tamadun dan Al-Quran Al-Karim”, “Persatuan dan Al-Quran Al-Karim” yang ditulis dalam bahasa Arab.

1471656

tanda nama: Quran
captcha