Ramzi Barud, dalam artikel yang ia tulis pada hari Senin 16 Juli kemarin untuk PressTV mengatakan: "Rohingya sedang melewati masa-masa paling berdarah di sepanjang sejarah. Krisis ini adalah masalah yang harus diketahui oleh dunia internasional."
Ia menambahkan: "Lebih dari puluhan Muslim mati dalam aksi penyerangan umat Buda terhadap sebuah bus yang penuh berpenumpang umat Islam di propinsi Rakhin, Myanmar Barat, pada tanggal 3 Juni yang lalu. Tragedi itu melahirkan berbagai kekacauan hingga saat ini."
Ia menegaskan: "Barat hanya diam menganggap seakan-akan tragedi kemanusiaan ini tak pernah terjadi, karena mereka sibuk menjaga kepentingannya di kawasan, yang mana mereka berusaha untuk menggagalkan pengaruh ekonomi Cina terhadap Myanmar."
Pemerintah Myanmar juga tidak berbuat terlalu banyak untuk Muslimin. Bahkan dinyatakan umat Islam Rohingya harus keluar dari Myanmar dan ditampung di penampungan PBB.
Sumber: PressTV
1056295