“Pemikiran umum mulai mengkaitkan ekstremisme dengan Islam, sampai-sampai pemikiran umum menggambarkan bahwa Islam sama dengan ekstremisme agama,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Axis of Logic.
Pemikiran takfiri sekadar proses radikal berbahaya yang sudah ada puluhan tahun di kawasan; yakni Zionisme, sangatlah berbahaya.
Meyer Hirsch, Pendeta Anggota Kelompok Yahudi Anti-Zionis Neturei Karta mengatakan, “Zionisme adalah realita yang tidak bisa disepelekan oleh masyarakat dunia, karena ideologi para penganutnya adalah mencari kehancuran kaum muslimin secara mutlak.”
“Penyebaran Zionisme tidak sekedar masalah Palestina semata, karena pencaplokan Palestina oleh Israel merupakan langkah awal untuk menciptakan Israel Besar,” tambahnya.
Hirsch mengatakan, “Israel radikal dan ekstrem tidak ada bedanya dengan para kriminal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sejatinya, harus saya katakan ISIS tidak hanya dalam ideologi, bahkan dalam kebijakan-kebijakannya juga benar-benar serupa dengan Zionisme, meskipun diklaimkan mereka mencari kehancuran Israel.”
Akhir-akhir bulan September, hashtags JSIL, yang merupakan singkatan nama pemerintah Yahudi Israel dan anasir teroris ISIS, telah melakukan dengungan di dunia maya. Di halaman ini dipublikasikan ribuan twitt terkait keserupaan ideologi dan eksklusivisme religi takfiri dan Zionis.
Max Blumenthal, penulis dan jurnaslis investigasi Amerika merupakan salah seorang yang telah mengisyaratkan kesamaan yang luar biasa antara ISIS dan Zionis dan dia menegaskan bahwa kedua kelompok ini memiliki kesamaan dalam satu tujuan politik dan kedua-duanya menghendaki penyebaran wilayah dan kekuatan politik.
Pendeta Yahudi Meyer Hirsch terkait keserupaan yang ada antara takfiri dan Zionis juga mengatakan, “Kedua-duanya ini bahkan dalam peran-peran berdarahnya benar-benar serupa.”
Dia menambahkan, jika ISIS haus pembunuhan masyarakat tak berdosa dan eksekusi-eksekusi umum yang mengerikan, demikian juga dengan Israel. Bukankah Ariel Sharon, menteri pertahanan Israel waktu itu, yang memerintahkan pembunuhan di Sabra dan Shatila dan telah membunuh secara massal ribuan rakyat Palestina? Bukankah Israel yang telah memberondong anak-anak kecil tanpa pembela di tepi Gaza? Bukankah Israel yang telah menjustifikasi pembunuhan para wanita dan anak-anak kecil dengan nama membela dirinya?
Meskipun sejumlah orang tidak memiliki perasaan baik terhadap penerimaan penyerupaan ini, namun masalah ini dimana ISIS dan Zionis tidak hanya sekedar memiliki kesamaan dalam nilai-nilai bersama, bahkan dalam ideologi, setiap harinya semakin lebih tersingkap dari sebelumnya.