IQNA

Wakil Kebudayaan Iran:

Penyelenggaraan Acara Peringatan Wafatnya Rasulullah (Saw), Imam Hasan dan Imam Ridha (As) di Luar Negeri

10:04 - December 25, 2014
Berita ID: 2626647
IRAN - Wakil-wakil Kebudayan Negara Iran bertepatan dengan peringatan wafatnya Rasulullah (Saw), syahadah Imam Hasan dan Imam Ridha (As), menyelenggarakan acara berkabung di luar negeri. Menurut Laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Hubungan Masyarakat dan Informasi Lembaga Kebudayaan dan Komunikasi Islam, acara ini diselenggarakan di negara-negara berikut:

India (New Delhi)
Bertepatan dengan sepuluh hari-hari terakhir bulan Shafar, acara berkabung Rasulullah (Saw) dan keturunan-keturunan mulianya, Imam Hasan dan Imam Ridha (As) selama lima hari, diselenggarakan di rumah kebudayaan Republik Islam Iran di New Delhi.
Acara ini dimulai dengan bacaan tilawah dan doa dari pukul 8 malam, dengan dihadiri oleh Ayatullah Naim Abadi, Anggota Majelis Dewan Ahli (Khubregan) dan Imam salat Jumat Bandar Abbas, wakil wali faqih di India, para penanggung jawab lembaga-lembaga Iran, para mahasiswa dan keluarga-keluarga orang-orang Iran, dan setelah itu dilanjutkan dengan ceramah Ayatullah Naim Abadi seorang muballig yang dikirim.
Dia dengan mengisyaratkan akan perspepsi salah yang marak di kalangan masyarakat tentang konsep-konsep Islam, mengatakan, “Persepsi ini harus diluruskan dengan inspirasi dari kalam-kalam Ahlulbait (As) sehingga kita mampu bergerak di jalan yang benar dan kita dapat menyelesaikan problematika masyarakat kita, agar dikatakan kenapa masyarakat kita tertimpa pelbagai permasalahan yang permasalahan ini kembali kepada diri kita, bukan kepada agama.”
Wakil Majelis Khobregan dengan mengisyaratkan kata-kata penantian akan kedatangan (Imam Mahdi), syukur, ihsan dengan bersandar pada ayat-ayat Al-Quran dan riwayat-riwayat menjelaskan tentang persepsi dan definisi benar tentang ayat-ayat ini dan mengatakan, jika suatu masyarakat memiliki syukur praktis, maka akan sampai pada kedudukan ekonomi, sosial dan politik yang tinggi di dunia.
Dia dengan mengingatkan statemen-statemen rahbar tentang pertahanan ekonomi mengatakan, masyarakat harus menjahui sifat-sifat berlebih-lebihan dan kemubaziran sehingga bisa meraih kemuliaan dan perkembangan.
Ayatullah Naim Abadi memberikan petuah kepada para remaja supaya belajar dengan baik dan benar, dan memanfatkan umur mereka yang bernilai dengan sebaik-baik mungkin.
Menurut laporan ini, ceramah Ayatullah Naim Abadi sangat disambut oleh para remaja dan keluarga yang bermukim di Dehli.

 

Bangladesh
Acara ini diselenggarakan di ruang spiritual dan maknawiah di tempat Konsultan Kebudayaan Republik Islam Iran di Dhaka, dengan dihadiri oleh Khusro Abadi, ketua konsultan kebudayaan negara Iran di Bangladesh, Hujjatul Islam wal Muslimin Yunus Ali Ghazi, salah seorang pelajar terkemuka hauzah ilmiah Qom dan Dosen pengajar Jamiah al-Musthafa (Saw) al-Alamiah dan lebih dari 160 orang guru, cendekiawan, para mahasiswa dan perempuan dan laki-laki pecinta Ahlulbait (As).
Acara ini dimulai dengan pembacaan tilawah Al-Quran Al-Karim, kemudian ketua Konsultan Kebudayaan lewat sambutan dan ucapan terimakasihnya kepada para tamu atas kehadiran mereka di majelis berkabung ini mengucapkan belasungkawa atas hari-hari duka cita ini dan berbicara secara singkat tentang wafatnya Rasulullah (Saw) dan apakah beliau meninggal secara wajar ataukah beliau syahid dengan bersandar pada hadis dan riwayat-riwayat yang muktabar.
Demikian juga, dia menjelaskan rancangan yang didesain dan tindakan pembunuhan Imam Hasan (As) yang dilakukan oleh Muawiyah dan Ja’dah, istri Imam dan mengenai kepribadian luhur Imam Ridha (As) dan bagaimana terjadinya kesyahidan beliau.
Selanjutnya, Hujjatul Islam Yunus Ali Ghazi juga berbicara tentang tiga musibah wafatnya Rasulullah (Saw), syahadah Imam Hasan Mujtaba (As) dan juga syahadah keterasingan Imam Ridha (As).
Setelah itu, para remaja dan para pecinta Ahlulbait membaca kronologi kesyahidan mereka sambil meratapinya dan memukul-mukul dada yang mana bersama para tamu memuliakan peringatan duka 28 Shafar dan musibah-musibahnya dengan hati penuh duka dan bersedih.
Demikian juga, bertepatan dengan ini diselenggarakan juga acara lainnya di tempat kedutaan Republik Islam Iran di Bangladesh, dengan dihadiri oleh Saifzadeh, Kuasa Usaha kedutaan, Alirezai, Ketua Wakil Jamiah Al-Musthafa di Dhaka, Khusro Abadi, Ketua Konsultan Kebudayan, Kolega Kedutaan, para keluarga mereka dan juga beberapa orang Iran yang bermukim di Dhaka.

 

Thailand
Acara maknawiah dan spriritual berkabung dan berduka bertepatan dengan  kesepuluh hari dari akhir bulan Shafar diselenggarakan di Husainiyah Wilayat Konsultan kebudayaan Negara Iran, dengan dihadiri oleh Hossein Kamalian, duta dan Najjarian, Konsultan Kebudayaan Negara Iran, Hujjatul Islam Karimi, Wakil Jamiah al-Musthafa (Saw) di Thailand, para staf dan keluarga keduataan dan sekolah Iran dan sejumlah orang-orang Iran yang bermukim bersama keluarga-keluarga mereka.
Dalam acara ini, setelah pembacaan doa ziarah untuk Rasulullah (Saw) dan Imam Hasan (As) serta doa Tawassul, Hujjatul Islam wal Muslimin Karimi berceramah, dan di penghujung acara diselenggarakan acara ratapan dan pembacaan maqtal.
Bertepatan dengan ini juga, mayoritas masjid dan husainiyah-husainiyah Syiah di Thailand menyelenggarakan acara dan majelis-masjlis berkabung dan pembacaan maqtal maknawiah yang secara agung terlaksana dengan dihadiri oleh banyak sekali para pemuja maktab Ahlulbait (As) dan para pecinta wilayah dan imamah.

Pakistan (Quetta)
Acara wafatnya Rasulullah (Saw) dan syahadah Imam Hasan Mujtaba (As) diselenggarakan di tempat konsuler secara agung, dengan diprakarsai oleh rumah kebudayaan Quetta, dengan dihadiri oleh Yahyawi, ketua konsulter dan seluruh wakil delegasi bersama keluarga mereka.
Acara yang diselenggarakan pada malam ke 28 Shafar ini dimulai dengan tilawah Al-Quran oleh Huseini, pejabat rumah kebudayaan dan setelah itu dia membaca doa ziarah Asyura.
Di antara program-program acara ini adalah pembacaan maqtal, ratapan dan rintihan dengan memukul dada.

2625222

tanda nama: Iran Islam
captcha