Galagama Dhammaransi, Penasehat Presiden Sri Lanka urusan Buddhisme hari Selasa yang lalu (30/12/2014) lewat ceramah dalam pertemuan Dialog Islam dan Buddhisme dengan tajuk Kerjasama Kaum Muslim dan Buddhisme untuk Melawan Radikalisme dan Ekstremisme mengatakan, “Sudah semestinya Islam dan Buddhisme bersatu dan satu sama lain saling memahami tentang kerjasama, terus saling berkomunikasi , oleh sebab itu akan maraklah kasih sayang dan kecintaan dan akhirnya melawan radikalisme dan ekstremisme,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Hubungan Masyarakat dan Informasi Lembaga Budaya dan Komunikasi Islam.
“Dengan adanya persamaan antara Islam dan Buddhisme, maka persamaan-persamaan ini dapat diarahkan untuk perdamaain dan kecintaan di semua aspek. Sejatinya antara Islam dan Buddhisme terdapat banyak persamaan, dan kita harus memaparkan persamaan-persamaan ini. Persamaan-persamaan ini harus dipindahkan kepada masyarakat melalui para pemimpin agama,” tambahnya.
Penasehat Presiden Sri Lanka menambahkan, adapun kita sebagai para pemimpin agama, bagaimana bisa menindaklanjuti proses ini, hal ini adalah permasalahan penting yang harus mendapatkan atensi melebihi segalanya.
Tauhid; Rukun Penting Agama Islam
Dhammaransi dengan mengisyaratkan adanya sebagian kesamaan ibadah antara Islam dan Buddhisme mengungkapkan, tauhid adalah salah satu rukun penting agama Islam, yang dalam hal ini menegaskan akan keesaan Tuhan. Semua kaum muslimin melihat pada satu tujuan agung, yaitu mengenal Sang Pencipta alam semesta.
Dia juga mengisyaratkan tentang sedekah kaum muslimin dan menegaskan, di antara rukun penting agama Islam adalah bersedekah. Sejatinya dengan bersedekah, kaum muslimin telah menolong orang-orang fakir dan yang membutuhkan, yang mana mereka meyakini bahwa gerakan penting ini dapat menghantarkan kesempurnaan.
Penasehat Presiden Sri Lanka juga mengisyaratkan pembahasan ziarah termasuk program kaum muslimin. “Di antara perihal yang diketengahkan dalam agama Islam dan memiliki kedudukan agung adalah pembahasan ziarah,” ucapnya.
Dia mengisyaratkan akan adanya empat tempat ziarah di Buddhisme dan menegaskan, dalam Buddhisme seseorang dapat melawat dalam empat tempat yang sudah jelas dan melakukan ibadah; ini adalah perbuatan paling terpuji bagi kaum Buddha, dimana jalan ini dapat menyucikan kecermelangan bisnis dan dirinya.