Javed Tabhis, Penanggung Jawab Jaringan Organisasi Masrarakat Sipil propinsi Farah mengatakan, “Masyarakat Farah, hari Minggu (1/2/2015) dalam sebuah demonstrasi berskala besar mengecam tindakan tercela nan memalukan majalah Perancis Charlie Hebdo dengan kalimat-kalimat pedas,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari AVA News.
“Para demonstran dengan membawa spanduk-spanduk bertuliskan Muhammad Rasulullah (Saw), meneriakkan slogan “Mampus Perancis”, tambahnya.
Beberapa waktu lalu, setelah serangan bersenjata ke majalah Charlie Hebdo dan terbunuhnya sejumlah karyawan majalah, majalah Perancis ini kembali memublikasikan karikatur Rasulullah Saw dalam beberapa juta oplah, yang mana gerakan ini mendapat reaksi keras dari pihak kaum muslimin, dan membangkitkan kemurkaan, kebencian dan pengumuman kemuakan negara-negara Islam.
Dari sisi lain, Maulawi Abdul Aziz, Delegasi Dewan Ulama Farah dengan mengecam tindakan keji majalah Charlie Hebdo ini, lewat ceramahnya mengatakan, agama Islam adalah agama kasih sayang, perdamaian, persamaan dan empati serta berlepas diri dan jauh dari radikalisme serta pembunuhan orang-orang tidak berdosa.
Selanjutnya, dia dengan mengisyaratkan urgensitas persatuan di negara menambahkan, kaum muslimin Afganistan harus berupaya menjaga persatuannya dan tidak mengizinkan para musuh Islam untuk melukai sensitivitas sucinya.
Di penghujung, para demonstran dengan mengeluarkan sebuah resolusi, meminta Pemerintah Persatuan Nasional supaya meliburkan kedutaan Perancis di Kabul.