Menurut laporan IQNA, Ali Akbar Dhiya’i, Konsultan Kebudayaan Negara Iran di Malaysia dalam sebuah catatan singkat mengecam perusakan gereja bersejarah Mar Korkis, Mosul oleh kelompok ISIS dan menganggap tindakan ini menunjukkan kerjasama arogansi dengan ISIS untuk mengobarkan perang salib di kawasan Timur Tengah dan negara-negara Islam.
Dalam catatan ini dituturkan, hari Senin (9 Maret), kelompok ISIS meledakkan gereja bersejarah Mar Korkis, yang terletak di kawasan Arab Mosul dan mereka menjarah semua isi-isi yang ada di dalamnya.
Gereja ini merupakan bangunan-bangunan bersejarah terbesar umat Kristen yang terkait dengan kelompok Kildani dan ISIS dengan tindakan criminal mereka yang burtal hendak membuktikan bahwa dibalik semua tindakan-tindakan ini terdapat jejek arogansi para penguasa untuk mengobarkan sebuah perang salib lain di kawasan Timur Tengah dan negara-negara Islam.
Perjalanan kaum muslimin di abad-abad yang silam, berlandaskan penghormatan kepada agama-agama samawi dan koeksistensi dengan mereka di perkampungan dan di kota-kota penduduk muslim dan dalam sejarah Islam hampir tidak pernah melihat kejahatan-kejahatan semacam ini dalam hak agama-agama samawi lainnya, khususnya pada tempat-tempat peribadatan mereka.
Hadirnya banyak gereja dan Sinagoga di jalan-jalan Mesir, Suriah, Irak, Iran dan negara-negara Islam Timur Asia menunjukkkan bahwa kaum muslimin tidak memiliki kebencian terhadap agama-agama lain dan bahkan memandang hormat ajaran-ajaran agama mereka; namun gerangan apakah, yang dalam waktu singkat, muncul sebuah fenomena baru dan bid’ah baru dengan sebuah desain dan rancangan yang mendetail terjadi sebuah adegan dan membangkitkan sensitivitas seluruh kaum mukminin dunia dan dengan nama Islam memotong seluruh akar-akar sejarah Islam dan sunnah-sunnah mendasar Islam dalam menghormati agama-agama samawi?
Apa yang terjadi dalam dekade khusus sejarah ini, dimana orang-orang dengan bendera hitam memenggal kepala para remaja Kristen di hadapan khalayak dengan menggunakan teknik-teknik sinema terbaik Hollywood? Apakah organisasi-organisasi anti Islam Barat dan Zionis tidak senantiasa mencari isu semacam ini di benak-benak umum, yaitu ajaran-ajaran Islam disertai dengan kekerasan dan perusakan dan jika Islam sampai pada kekuatan, semua umat Kristen, Yahudi dan para pemilik pelbagai agama dunia akan dibinasakan?
Jawaban semua pertanyaan-pertanyaan ini sangatlah jelas, dan itu adalah perkembangan Islamisme di negara-negara diktator Timur Tengah, tidak adanya manfaat untuk arogansi dalam kebangkitan Islam dan upaya mereka dalam mendiskreditkan raut Islam di pandangan-pandangan pemikiran umum dunia.
Di penghujung, dapat dikatakan, perubahan-perubahan dekade akhir ini menunjukkkan bahwa semua peristiwa-peristiwa yang seolah-olah berlangsung di Timur Tengah dengan desain arogansi dengan sedikit terlambat; namun tidak terkecualikan juga akan menembus dalam masyarakat-masyarakat Barat.