Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari The Hans India, Ejaz Ahmed Aslam, editor mingguan Radiance India, Minggu (14/2) dalam acara final musabaqoh tilawah Al-Quran anak-anak berbicara tentang kelaziman perbaikan masyarakat lewat publikasi ajaran-ajaran Al-Quran.
"Semuanya harus merasa bertanggung jawab untuk memublikasikan pesan Ilahi Al-Quran untuk menciptakan perbaikan-perbaikan dalam masyarakat,” tegasnya.
Demikian juga Ahmed Aslam mengatakan, anak-anak menjadi korban dampak negatif perubahan-perubahan cepat gaya hidup masyarakat sekarang ini.
"Anak-anak harus mengetahui makna keberhasilan sejati dan meraih keahlian-keahlian lazim dalam setiap bidang yang hendak dikerjakan,” imbuhnya.
Musabaqoh tilawah Al-Quran anak-anak India diselenggarakan oleh himpunan studi Al-Quran negara India, dengan tujuan memperkuat tendensi anak-anak akan spiritual dan mensuport mereka untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran Qurani dalam kehidupan sehari-hari.
Musabaqoh ini diselenggarakan dalam dua kelompok; kelompok pertama untuk anak-anak 3-5 tahun dan kelompok kedua untuk anak-anak 6-12 tahun, mereka saling berkompetisi satu sama lain dan para juara setiap kelompok akan mendapatkan penghargaan dalam acara final tersebut.
Kurang lebih 175 juta muslim tinggal di India, dengan demikian India adalah tempat kehidupan populasi terbesar muslim ketiga, setelah Indonesia dan Pakistan.