IQNA

Kesinambungan Protes Muslim Sri Lanka atas Pembakaran Jenazah-Jenazah Korban Corona

11:12 - June 25, 2020
Berita ID: 3474341
TEHERAN (IQNA) - Pemerintah Sri Lanka mengambil keuntungan dari situasi kritis Corona untuk mendiskriminasi Muslim dan memaksa Muslim untuk membakar mayat para korban, kenyataan pahit yang terus ditantang oleh komunitas Islam negara itu.

Machahid24 melaporkan, keluarga Muslim di Sri Lanka mengatakan otoritas negara memaksa mereka untuk membakar jenazah yang meninggal akibat virus corona. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa mengubur jenazah para korban tidak menimbulkan masalah bagi penyebaran virus. Para keluarga ini menyatakan bahwa ini adalah bagian dari serangkaian upaya kelompok etnis Sinhali untuk mengintimidasi umat Islam. Sinhali merupakan mayoritas penduduk Sri Lanka.

Muhammad Shafiq, seorang Muslim, mengatakan: “Istri saya, Fatimah Rinuza (44) adalah ibu dari tiga anak. Dia dirawat di rumah sakit setelah diduga terinfeksi virus corona. Para pejabat awalnya berdiri di depan rumah kami, dan tentara serta polisi mengepung kami ketika kami memasuki rumah sakit. Saya dan keluarga saya ditahan semalam dan kemudian dibebaskan dengan alasan bahwa kami harus dikarantina selama dua minggu. Istri saya Fatimah meninggal sendirian di rumah sakit. Putra tertua saya, Ali, harus pergi ke rumah sakit untuk mengidentifikasi jenazah ibunya, tetapi diberitahu bahwa jenazah tidak akan diserahkan. Anak saya diberitahu bahwa perlu beberapa bagian anggota badan harus diamputasi untuk pengujian lebih lanjut; Istri saya meninggal karena korona, mengapa mereka harus melakukan itu?”

Ali berkata: “Terlepas dari kenyataan bahwa Islam melarang pembakaran mayat untuk menjaga kesucian orang mati, mereka memaksanya untuk menandatangani izin untuk membakar jenazah.”

Keluarga Shafiq adalah satu-satunya keluarga minoritas Muslim di Sri Lanka yang menuduh pemerintah memanfaatkan virus corona untuk mendiskriminasi mereka. Para pejabat Sri Lanka mengatakan 11 korban meninggal akibat corona, dan menambahkan bahwa jenazah para korban, termasuk Muslim, telah dikremasi.

Meskipun jumlah korban tewas di Sri Lanka telah turun dan hanya 11 orang, beberapa media sosial telah berusaha menyalahkan Muslim karena menyebarkan virus corona sejak Muslim pertama meninggal dunia akibat corona. Semua jenazah para korban ini, termasuk Muslim, dibakar.

Menurut Seyed Ali Zahir Moulana, mantan menteri dan kandidat untuk pemilihan umum di Sri Lanka, Sri Lanka adalah satu-satunya negara di antara 182 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia yang membakar mayat para korban corona. Komunitas Muslim Sri Lanka mengetengahkan sejumlah bukti ilmiah yang menolak keputusan pemerintah untuk membakar jenazah.

Beberapa pejabat Sri Lanka percaya pemerintah telah membuat keputusan dalam kerangka "program politik gelap" yang membagi negara secara etnis, sementara menurut agama suci Islam, seorang Muslim, apakah hidup atau mati, memiliki kemuliaan dan kehormatan. Allah swt berfirman dalam Alquran: “Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak-anak Adam” (Al-Isra’:70). Penguburan seorang Muslim dengan cara religius di kuburan sesuai dengan perintah Nabi Islam (saw) untuk menjaga martabat manusianya. Tidak diperbolehkan membakar tubuh seorang Muslim, dan tradisi ini tidak sesuai dengan syariat Islam. (hry)

 

3906652

captcha