Pakistan Meminta India untuk Menjaga Keamanan Muslim
Dawn melaporkan, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan: “28 tahun yang lalu, pada 6 Desember 1992, ekstremis Hindu, dengan dukungan badan-badan pemerintah, dalam tindakan yang memalukan, anti-Islam dan internasional, menghancurkan sebuah masjid berusia berabad-abad di Ayodhya.
Dalam pernyataannya, Pakistan juga meminta komunitas internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional terkait untuk memainkan peran mereka dalam melestarikan warisan Islam di India dan berkomitmen untuk memastikan keamanan minoritas di India.
Demikian juga, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan bahwa tidak hanya Muslim, tetapi semua orang yang menuntut kebebasan di dunia mengingat pemandangan menyakitkan dari penghancuran Masjid Babri pada tahun 1992.
Pernyataan tersebut menyebutkan: “Putusan yang tidak lengkap dari Mahkamah Agung India dalam kasus Masjid Babri pada November 2019 tidak hanya menunjukkan prevalensi fanatisme agama atas keadilan tetapi juga menunjukkan pertumbuhan ekstremisme di India saat ini; tempat dimana minoritas, terutama Muslim dan tempat ibadah mereka, semakin diserang.”
Pernyataan tersebut dengan mengisyaratkan bahwa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah mengeluarkan beberapa resolusi yang mengecam tindakan keji pembongkaran masjid bersejarah tersebut, menyebutkan baru-baru ini, dan bertepatan dengan sesi keempat puluh tujuh Dewan Menteri Luar Negeri OKI, organisasi tersebut meminta Pemerintah India untuk mengambil tindakan segera guna memenuhi komitmennya untuk membangun kembali Masjid Babri di lokasi aslinya dan menghukum para pelaku pembongkaran. (hry)
