“Pertemuan ini akan diselenggarakan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu, dan kebudayaan Islam (ISESCO), dengan koordinasi penduduk Islam Italia,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Berita “ISESCO”.
Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka menjalin hubungan dan memperluas komunikasi, kerjasama dan koordinasi antara anggota-anggota Dewan Tinggi Ilmu dan Pendidikan minoritas kaum muslimin dan markas-markas kebudayaan Islam dan lembaga serta organisasi-organisasi di luar dunia Islam.
Di antara tujuan-tujuan penyelenggaraan pertemuan ini adalah meluruskan berita-berita yang tidak benar mengenai Islam dan kaum muslimin, menyoroti misi peradaban Islam, ulasan eksperimen dan agenda-agenda sukses dalam ranah kebudayaan Islam di luar negara Islam serta pempromosian nilai-nilai moderasi dan pragmatisme dan berbincang-bincang tentang perdamaian.
Dalam pertemuan Dewan Tinggi Ilmu, Kebudayaan, dan Pendidikan minoritas kaum muslimin juga akan mengulas tentang laporan dan sanad-sanad terkait dengan peran kemoderatan kebudayaan dalam memperluas pembicaraan antar para pengikut agama dan kebudayaan dan demikian juga pelanggaran-pelanggaran hukum media-media Barat dalam memburukkan Islam dan kaum muslimin.
Anggota Dewan Tinggi Ilmu, Kebudayaan, dan Pendidikan Minoritas kaum muslimin dari negara Italia, Perancis, Swiss, Spanyol, Inggris, Albany, Argentina, Brazil, Rusia, dan Singapura akan hadir dalam pertemuan ini.
“Islam dan Eropa: Penguatan Aliansi Peradaban dan Kesepakatan Antar Agama” merupakan topik ceramah Dr. Abdoul Aziz Otsman al-Tawijiri, Sekretaris Jenderal ISESCO dan ketua pertemuan dua hari ini, yang akan di paparkan di tempat Sinai Italia.
Dewan Tinggi Ilmu, Kebudayaan, dan Pendidikan minoritas kaum muslimin merupakan lengan kebudayaan ISESCO di negara-negara non Islam, yang dibentuk dari para pemimpin markas dan lembaga-lembaga Islam dan kaum muslimin aktif dalam ranah kebudayaan Islam di Eropa, Amerika Latin, Karibia, Asia Tenggara Timur, dan Samudera Pasifik.