Ketakutan Partai Komunis Cina akan Penyebaran Hijab Islam
“Zhang Kan, Direktur Partai Jalan Sutra kota Khasghar di kawasan Xinjiang Cina mengumumkan, kita harus bergerak menuju arah sebuah negera sekuler dan modern,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Ruiters.
Dia di sela-sela pertemuan tahunan parlemen Cina dengan menjelaskan hal ini menambahkan, namun di sebagian kawasan Khasghar sejak tahun lalu sampai sekarang terlihat orang-orang yang mengenakan hijab.
“Ini berarti kemunduran dari kemajuan menuju modernisme dan sekularisme. Ini adalah gerakan terbalik kebudayaan!,” lanjut Kan.
Kota Khasghar dikenal sebagai markas kebudayaan Islam di Cina. Kaum muslim Uighur membentuk 98% populasi kota ini. Terdapat banyak masjid di kota ini.
Represi Kaum Muslim Xinjiang
Pada bulan Desember lalu, Cina melarang memakai busana-busana Islam di tempat-tempat umum kota Urumqi, markas Xinjiang.
Regulasi ini diberlakukan di kawasan muslim, dimana pemerintah Cina sangat merepresi kaum muslim kawasan dengan melakukan tindakan-tindakan dengan dalih melawan ekstremisme agama; tindakan-tindakan ini menyebabkan munculnya bentrokan di kawasan ini.
Kaum muslimin Uighur terasingkan dan para aktivis HAM mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan represif pemerintah di Xinjiang seperti upaya untuk mengontrol Islam menyulut ketidakamanan.
Kawasan Xinjiang (Turkestan Timur) dengan populasi lebih dari 20 juta orang dan luasnya setara seperenam seluruh area Cina di Barat negara ini. Kawasan ini merdeka pada tahun 1955, namun masih terus tetap menjadi target represi keamanan oleh para pejabat Cina.
Awal-awal tahun 2014, dilarang melaksanakan praktek ibadah dan memiliki pakaian serta simbol-simbol agama di instansi-instansi pemerintah di kawasan ini. Musim panas lalu di kota Karamay, Xinjiang, laki-laki dilarang memiliki agama dan perempuannya dilarang memiliki hijab dan polisi dengan menyerang toko-toko kawasan ini mengumpulkan pakaian-pakaian panjang Islami.
Kaum muslimin keturunan Turki Uighur yang tinggal di Xinjiang, pada tahun-tahun terakhir melihat pengaruh kelompok takfiri yang berafiliasi dengan al-Qaidah, yang mana masalah ini menyebabkan menguatnya langkah-langkah keamanan pemerintah Cina; asap yang mengepul dari api gerakan takfiri hanya tampak di mata kaum muslimin kawasan ini.
