IQNA

Berita Terbaru Perkembangan Irak / Dari Permintaan Ayatollah Sistani Untuk Bekerjasama dengan Perdana Menteri (PM) Baru sampai Apresiasi Khatib Jumat Najaf dari Maliki

13:50 - August 17, 2014
Berita ID: 1440086
Ayatollah Al-Uzma Sistani, Marja Religi Syiah di Irak meminta Partai-partai Politik Parlemen Negara ini supaya bekerjasama dengan Haidar al-Ibadi, Perdana Menteri Baru Irak.

Sayid Ahmad al-Shafi, wakil Ayatullah Al-Uzma Sistani, disela-sela khotbah Jumat, kemarin  (15/8/2014), dihadapan ribuan Jemaah shalat jumat di pelataran halaman Imam Husein (as), Karbala, mengatakan, “Saya meminta partai-partai politik, keseluruhannya supaya bekerjasama dengan Perdana Menteri terpilih dalam membentuk pemerintahan yang kuat, yang memiliki sebuah program terkodifikasi dan tersususn untuk menyelesaikan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu dan mengelola dan merealisasikan hak-hak  semua rakyat Irak,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Buratha News.
“Kami, hari ini membutuhkan perubahan dalam jabatan-jabatan dan posisi-posisi kedudukan dengan sebuah mekanisme yang kuat untuk mengatasi krisis yang akan kita hadapi dan pendekatan baru kami dalam hal ini harus menjaga Irak dan menyelamatkan negara dari bahaya teroris,” tambahnya.
Sayid Ahmad al-Shafi mengatakan, “Sambutan nasional, daerah, dan internasional mengenai penyempurnaan proses politik di Irak merupakan kesempatan positif dan merupakan permulaan yang baik untuk membuka ufuk dan cakrawala baru untuk menyelesaikan dan mengatasi semua masalah politik dan keamanan.”

Apresiasi Pengunduran Diri Maliki dan Peringatan Terhadap Arab Saudi Berkenaan Dengan Ayatollah al-Namr
Dari satu sisi, khotib Jumat Najaf al-Asyraf dalam khotbah Jumat Minggu ini yang diselenggarakan di Huseiniyah Fatimah al-Kubra menunjukkan rasa kegembiraan atas terpilihnya calon Perdana Menteri Irak. “Irak telah berhasil memilih calon Perdana Menteri pada moratorium hukum dan atas dasar pandangan otoritas seorang marja taqlid,” ungkapnya.
Dia menambahkan, “Pemilihan calon Perdana Menteri terlaksana secara damai dan bukan hasil kudeta militer dan terpilihnya calon ini dari faksi Perserikatan Nasional yang terlaksana secara hukum merupakan sebuah kesuksesan besar untuk sistem politik di Irak.”
Sayid Shadruddin Qabanci mengapresiasi pengunduran diri Nuri al-Maliki. “Pengunduran diri Nuri al-Maliki dari jabatan Perdana Menteri, merupakan sebuah solusi lengkap dan sempurna di Irak yang berpedoman atas dasar otoritas seorang  marja taqlid dan jauh dari campur tangan asing. Saya berharap akan terbentuk sebuah pemerintahan persatuan nasional dan masyarakat juga menudukung pemerintahan ini,” ungkapnya.
Dosen pengajar hauzah ilmiah Najaf  ini, di bagian akhir khotbah shalat Jumat, mengecam segala bentuk keonaran dan gangguan terhadap Ayatollah al-Namr, salah seorang Rohaniawan Syiah di Arab Saudi. “Saya memperingatkan pemerintahan keluarga Saud atas segala bentuk keonaran atau hukum yang  tidak logis terhadap Syekh al-Namr. Arab Saudi harus mengetahui bahwa orang-orang Syiah tidaklah sama seperti dahulu dan alangkah baiknya menyelamatkan dirinya dari pola Wahabi dan Salafi,” tegasnya.

Terbunuhnya 100 warga Izadi Kurdi oleh ISIS di Irak
Kantor Berita al-Sumaria News melaporkan, “Dewan Propinsi Nainawa Irak mengabarkan tentang tewasnya 100 warga sipil Izadi Irak dan penculikan puluhan wanita dari salah satu kampung-kampung yang terkepung di kawasan Sinjar, yang terletak di sebelah Barat Mosul oleh kelompok ekstrimis takfiri ISIS.”

1439583

captcha